TEMPO.CO, Gowa - Ratusan jemaah kelompok An-Nadzir di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, bakal melaksanakan salat Idul Adha 1346 Hijriah, Selasa, 22 September 2015. Penentuan jatuhnya Idul Adha ini lebih cepat dibanding pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada 24 September dan Muhammadiyah pada 23 September.
Pemimpin jemaah kelompok An-Nadzir, Ustad Lukman, mengatakan penentuan Idul Adha ini didasarkan pada hasil perhitungan (hisab) dan pengamatan bulan (rukyat) yang dilakukan untuk menentukan awal dan akhir bulan.
Berdasarkan hal itu, pemimpin jemaah menetapkan awal bulan Zulhijah jatuh pada Minggu, 13 September. "Sebenarnya awal Zulhijah sudah masuk pada Sabtu pukul 15.00. Tapi kami genapkan ke hari Minggu," katanya, Senin, 21 September 2015.
Di samping melakukan hisab dan rukyat, pemimpin jemaah An-Nadzir juga memperhatikan tanda-tanda alam dalam menentukan akhir dan awal bulan, seperti pasang-surut air laut. "Dari semua tanda-tanda itu, kami tetapkan Idul Adha jatuh pada Selasa besok," ujar Ustad Lukman.
Salat Idul Adha bagi jemaah kelompok An-Nadzir bakal dipusatkan di pondok ibadah An-Nadzir di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Gowa. Selanjutnya, para jemaah akan melakukan kurban di sekitar pondok ibadah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris, mempersilakan jika ada ormas atau kelompok yang ingin melaksanakan salat id lebih awal. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mempermasalahkan adanya perbedaan jatuhnya Idul Adha.
Kementerian Agama menetapkan Idul Adha jatuh pada 24 September. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan salat id ormas yang lebih dulu berlebaran," tutur Jamaris.
AWANG DARMAWAN