TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerindra, Moreno Suprapto, tidak setuju dengan kenaikan tunjangan anggota Dewan. Mantan pembalap nasional ini lebih memilih bila negara langsung saja membayarkan tagihan listrik dan telepon rumah dinasnya.
"Waktu yang kami habiskan untuk membeli sendiri voucher listrik dan telepon itu bisa digunakan untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting yang berhubungan dengan kedewanan," kata Moreno saat dihubungi, Ahad, 20 September 2015.
Saat ini, Moreno di kompleks rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Rumah itu dikelola oleh Sekretariat Jenderal DPR. Namun, Sekretariat hanya mengurusi keamanan kompleks, dan tidak ikut membayarkan tagihan listrik dan telepon. "Saya beli sendiri lho voucher-voucher itu," kata dia.
Karena itu, setiap anggota mendapatkan tunjangan untuk pembayaran listrik dan telepon. Mulai November ini, tunjangan listrik naik menjadi Rp 3,5 juta per bulan, dan tunjangan telepon naik menjadi Rp 4,2 juta per bulan. Awalnya, total yang diterima anggota Dewan untuk membayar tagihan itu Rp 5,5 juta.
"Melihat kondisi perekonomian yang memburuk, saya tidak setuju bila tunjangan-tunjangan lain dinaikkan," kata dia. "Lebih baik ditunda hingga ada perbaikan ekonomi."
INDRI MAULIDAR