TEMPO.CO, Medan - Jemaah Indonesia yang tewas akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram diduga bertambah. Dua jemaah haji yang menjadi korban crane jatuh kemarin adalah warga Kota Medan. Keduanya bernama Painem binti Dalio, 62 tahun, dan Saparini binti Baharuddin, 50 tahun. Keduanya adalah warga Jalan Mangaan V, Lingkungan XIII, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara.
Muhammad Thayib, suami Painem, menuturkan dia mengetahui informasi bahwa istrinya turut tewas dalam peristiwa Masjidil Haram pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Thayib mengatakan dia ditelepon pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arraudah di Medan. "Saya ditelepon pemilik KBIH Arraudah Pak Ilyas Salim yang juga pimpinan rombongan Kloter 8 yang diberangkatkan Pemerintah Kota Medan," kata Thayib kepada Tempo, Sabtu, 12 September 2015.
Adapun Saparini, korban lainnya, adalah sahabat Painem. Rumah Saparini tak jauh dari rumah Painem. Menurut Thayib, keduanya bersahabat akrab sejak masih remaja. "Mereka berdua, Painem dan Saparini, memang sudah berjanji akan berangkat haji tahun 2015. Istri saya dan Saparini selalu berdua kemana pun ketika pergi, termasuk acara keagamaan," ujar Thayib.
Pantauan Tempo di rumah almarhumah Painem dan Saparini, ratusan pelayat warga sekitar Kelurahan Mabar berdatangan. Tenda dan kursi disusun untuk tempat tamu yang memanjatkan doa untuk keduanya. Menurut Thayib, istrinya akan dikebumikan di Mekah." Saya ikhlas istri saya pergi meninggalkan kami, apalagi di tanah suci dan di hari baik Jumat," ujar Thayib.
Nama Painem dan Saparini tak terdapat dalam 33 nama korban yang dirilis oleh Kementerian Agama. Diduga keduanya masih belum teridentifikasi.
Baca Juga:
SAHAT SIMATUPANG