TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penggusuran warga di bantaran Sungai Ciliwung di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya minta dilibatkan sejak awal. Penggusuran itu akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang. Rencana ini guna memperkecil terjadinya kekerasan seperti penggusuran di Kampung Pulo.
"Belajar dari peristiwa di Kampung Pulo, Polda ingin lebih banyak dilibatkan agar tidak terjadi insiden kekerasan," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Rabu 26 Agustus 2015. Dia menambahkan, polisi siap mengawal penggusuran mulai dari tindakan preventif, tidak terbatas represif saja.
Menurut Tito, Polda Metro juga berharap pemerintah DKI memberi ruang lebih dalam tahap perencanaan penggusuran. "Misalnya dalam mekanisme penyiapan rusunawa, ada dialog untuk pendekatan dengan warga," kata dia. Tito mengatakan pelibatan polda sejak awal akan meminimalisir potensi kekerasan.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias mengatakan penggusuran warga Bukit Duri tetap terlaksana. Namun, menurut dia, pelaksanaannya ditunda hingga beberapa pekan mendatang. Ahok bakal fokus ke penyelesaian Kampung Pulo terlebih dulu.
Meski ditunda, pemerintah DKI sudah menyiapkan rumah susun untuk warga Bukit Duri. Saat ini, sudah ada dua rusun yang disiapkan yaitu di Cipinang Besar Selatan dan Pulo Gebang. Adapun jumlah unit tersedia di Cipinang sekitar 160 unit dan di Pulo Gebang sejumlah 150 unit.
DINI PRAMITA