TEMPO.CO , Karawang - Kabupaten Karawang serius ingin menjadi salah satu daerah penghasil buah mangga. Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Karawang, menggandeng Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), akan membagikan 20 ribu bibit pohon mangga kepada 92 desa di 8 kecamatan se-Kabupaten Karawang.
Wakil Rektor Unsika, Zainal Arifin, mengatakan, dalam lima tahun ke depan, Kabupaten Karawang dapat bersaing dengan Indramayu. "Kalau setiap tahun konsisten tanam 20 ribu pohon, dalam 5 tahun ke depan, Karawang dapat bersaing dengan Indramayu," ujar Zainal setelah penyerahan bibit mangga di Plaza Pemda Karawang, Senin, 10 Agustus 2015.
Program penanaman 20 ribu pohon mangga merupakan kerja sama Unsika dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Karawang. BPLH menggandeng perusahaan industri yang ada di Karawang untuk menyumbang pohon.
"Perusahaan industri ikut andil dalam polusi udara. Industri harus komitmen untuk menjaga lingkungan melalui gerakan penghijauan," kata Setya Dharma, Kepala BPLH Karawang.
Menurut Setya, sumbangan bibit mangga itu berasal dari 13 perusahaan yang beroperasi di Karawang. Ia berharap industri lain dapat ikut menyumbang pohon.
"Ada sekitar 800 industri di Karawang. Bayangkan jika semua ikut menyumbang pohon, Karawang bisa hijau," katanya.
Bibit mangga dipilih karena dianggap produktif dan membuat warga berminat merawat pohon itu. "Secara ekonomis dapat menambah penghasilan masyarakat. Kalau kita tanam pohon keras, khawatir tidak dirawat masyarakat," ujar dia.
Kegiatan penanaman 20 ribu bibit mangga ini akan dilakukan selama dua minggu ke depan. Sebanyak 1.865 mahasiswa Unsika akan dikerahkan ke masyarakat untuk melakukan penanaman.
HISYAM LUTHFIANA