TEMPO.CO, Sidoarjo -Pengelola Bandara Juanda, PT Angkasa Pura (Persero) 1, melaporkan ancaman pengeboman pesawat Garuda jurusan Surabaya-Jakarta ke Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 10 Agustus 2015. "Pihak Angkasa Pura 1 didampingi Polsek Sedati melaporkan adanya ancaman bom," kata Kasat Reskrim Polres Sidoarjo Ajun Komisaris Ayub Diponegoro Azhar di Mapolres Sidoarjo.
Menurut Ayub, Angkasa Pura 1 menerima ancaman pengeboman itu dikirim melalui faksimile dan kantor penjualan tiket Garuda di Surabaya.
"Isi faksimile itu memberitahukan bahwa pesawat Garuda pada pukul 10.30 akan meledak di udara.”
Sejak ancaman itu dikirim, PT Angkasa Pura (Persero) 1 mengecek ketat penumpang dan barang milik penumpang.
Ayub mengaku sampai saat ini pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan siapa dan apa motif ancaman pengeboman itu karena masih menelusuri laporan itu. "Sedang kami selidiki, telusuri dan kami tindak lanjuti."
Sementara itu, saat ditemui wartawan, dua orang perwakilan PT Angkasa Pura 1 yang datang melapor ke Mapolres Sidoarjo menolak diwawancarai. "Nanti saja Mbak Lisa (Humas PT Angkasa Pura 1) yang akan menjelaskan," kata salah satu dari mereka.
NUR HADI