TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan motif ledakan yang terjadi di Makassar bukan teror. Badrodin juga memastikan ledakan tersebut berasal dari bom ikan yang dibuat oleh warga sekitar.
"Hanya kecelakaan saja. Tidak ada hubungannya dengan teroris, muktamar, atau lainnya," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Agustus 2015. Sejak Senin, 3 Agustus 2015, di Makassar memang tengah dihelat Muktamar Muhammadiyah.
Menurut Badrodin, ledakan tersebut berasal dari seorang ibu yang biasa membuat bom ikan untuk dijual ke nelayan setempat. Meski belum mengetahui secara detil kronologis kejadiannya, Badrodin menegaskan ledakan tersebut terjadi tanpa unsur kesengajaan.
Tiga orang dikabarkan meninggal dunia terkena ledakan di Kompleks Puri Patte'ne Permai Blok C3 Nomor 11 Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Senin sore. Di antaranya Ramlah, 48 tahun; Sania, 36 tahun; dan H. Lolo, 55 tahun.
Selain ketiga orang itu, ledakan tersebut juga menyebabkan sepuluh orang terluka. Mereka merupakan warga yang mengontrak rumah di lokasi kejadian. Satu unit rumah rusak berat dan sepuluh lainnya rusak ringan.
DEWI SUCI RAHAYU