TEMPO.CO, Surabaya-Tebing di obyek Wisata Air Terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tiba-tiba longsor, Selasa sore, 21 Juli 2015.
“Iya memang tadi sore Sedudo longsor,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur Sudarmawan saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Juli 2015.
Longsor tersebut terjadi di tebing air terjun dengan ketinggian 105 meter. Akibat peristiwa itu tiga orang tewas tertimpa material longsoran dan enam lainnya mengalami luka-luka. “Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nganjuk,” kata Sudarmawan.
Saat ini proses evakuasi korban sudah selesai dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Pembersihan material longsoran pun telah berangsur-angsur rampung.
Saat ditanya apakah wana wisata Air Terjun Sedudo akan ditutup sementara pascainsiden tersebut, Sudarmawan belum dapat memastikan. Sebab saat ini fokus utama penanganan longsor adalah pada para korban. “Nanti, kami masih menunggu informasi lebih lanjut seperti apa,” kata dia.
Air Terjun Sedudo merupakan salah satu obyek wisata yang berada di Kabupaten Nganjuk. Air terjun yang berada di ketinggian 1.438 meter di atas permukaan laut itu selalu dipenuhi wisatawan setiap hari libur atau Idul Fitri.
Menurut informasi, material longsoran berupa pohon disertai bebatuan kecil dari atas air terjun. Guguran material itu menimpa wisatawan yang berada di sekitar lokasi air terjun.
Akibat peristiawa itu tiga wisatawan tewas, yakni Subhan Anang Mashuro, 35 tahun, warga Surabaya; Sofyan Sahuri (26) warga Surabaya dan Hendra Pramono Setiawan (12) asal Tulungagung.
Adapun korban luka, yakni Marita (36) asal Surabaya, Sita Magforotin (42) asal Sidoarjo, Aris (30) asal Kediri, Bagus Dwi Ratna (30) asal Nganjuk dan Ragil Sanjaya (25) asal Madiun dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Seorang korban luka lagi, Subhi (36) asal Nganjuk dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk.
EDWIN FAJERIAL