TEMPO.CO, Sumenep - Berbeda dengan pada umumnya yang bergantung pada jadwal masuk pegawai dan juga anak sekolah, puncak arus balik pemudik dari Pulau Madura di Jawa Timur ditentukan oleh adanya Lebaran Ketupat. Perayaan ini biasa dilakukan pada H+7.
Setelah perayaan itu dilalui barulah diprediksi terminal bus maupun dermaga akan dipenuhi pemudik kembali. "Soalnya pemudik asal Madura pasti merayakan Lebaran Ketupat dulu di kampung halaman, baru kembali ke perantauan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Mohammad Fadilah, Senin 20 Juli 2015.
Meski begitu, Fadilah mengatakan, kepadatan arus balik pemudik di Terminal Bus Kalianget sudah mulai terasa. Dia mencontohkan, hari ini terdata ada 800 pemudik kembali ke daerah asalnya menggunakan empat unit bus mudik gratis yang disediakan pemerintah. "Ini belum termasuk pemudik yang tidak ikut bus gratis," ujar dia.
Kepadatan arus balik juga terjadi di Pelabuhan Kalianget. Senin pagi, kata Fadilah, kapal Katrin yang melayani mudik gratis dari Pelabuhan Pulau Kangean tujuan pelabuhan Kalianget penuh sesak oleh penumpang. "Ada sekitar 722 penumpang," kata dia.
Sejauh ini, Fadilah menambahkan, pelaksanaan arus mudik dan arus balik pemudik Lebaran di Sumenep berjalan lancar. Khusus penumpang kapal, kata dia, sempat terjadi penundaan pelayaran akibat terjangan cuaca buruk beberapa waktu lalu.
"Tapi di Sumenep arus mudik dan balik sejauh ini aman terkendali," kata dia.
MUSTHOFA BISRI