Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Warga Yogyakarta Rebutan Gunungan Grebeg Syawal

image-gnews
Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 29 Juli 2014. Acara ini merupakan perwujudan Hajat Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau sedekah Raja Yogyakarta untuk rakyatnya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 29 Juli 2014. Acara ini merupakan perwujudan Hajat Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau sedekah Raja Yogyakarta untuk rakyatnya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga dari berbagai daerah berebut gunungan Grebeg Syawal yang diselenggarakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah, Sabtu 18 Juli.

Dalam acara itu, tujuh gunungan berisi aneka hasil bumi diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. Lima di antaranya menuju Masjid Gede Kauman, dan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan, dan Puro Pakualaman.

Sadi (40) warga asal Banguntapan, Bantul mengatakan, berebut gunungan merupakan ritual tahunan yang sudah dilakoninya setiap Keraton menyelenggarakan Grebeg Syawal.

Ia telah menunggu acara itu sejak pagi, mengaku puas karena berhasil mendapatkan bagian dari gunungan berupa jajanan pasar.  "Ini tidak buat apa-apa. Rasanya puas saja akhirnya bisa dapat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saginah (60) lagi lagi. Warga Kota Yogyakarta itu mengatakan hendak menggunakan bagian dari gunungan yang dia dapat  sebagai pupuk penyubur tanaman. "Ini soal kepercayaan saja," kata dia.

Tepas Keprajuritan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Enggar Pikantoko mengatakan, gunungan berupa hasil bumi yang dibagikan kepada masyarakat merupakan wujud rasa syukur Sultan HB X terhadap Allah SWT.  "Karena Keraton Yogyakarta merupakan kerajaan Islam, Grebeg selalu dilakukan memperingati hari-hari besar Islam, selain Grebeg Syawal, juga ada Grebeg Besar dan Grebeg Maulud," kata dia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lebaran, Borobudur Targetkan 316.792 Pengunjung

21 Juni 2017

Candi Borobudur dipadati wisatawan dari berbagai daerah pada libur tahun baru di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 31 Desember 2016. TEMPO/Subekti.
Lebaran, Borobudur Targetkan 316.792 Pengunjung

"Target jumlah pengunjung selama masa libur Lebaran tersebut naik sekitar delapan persen dari tahun lalu,"


Tren Bingkisan Lebaran Tanda Silaturahmi

2 Juni 2017

Parcel alat kosmetik. Saientp.in
Tren Bingkisan Lebaran Tanda Silaturahmi

Isi parsel mulai dari makanan, peralatan sholat, hingga peralatan rumah tangga.


BI Aceh Siapkan Rp 3 Triliun Uang Pecahan untuk Lebaran

31 Mei 2017

TEMPO/Prima Mulia
BI Aceh Siapkan Rp 3 Triliun Uang Pecahan untuk Lebaran

Terjadi peningkatan antara 10 persen-15 persen, bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 2,7 triliun.


Penukaran Uang Lebaran, BI Banten Siapkan Uang Rp 2 Triliun

30 Mei 2017

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta
Penukaran Uang Lebaran, BI Banten Siapkan Uang Rp 2 Triliun

BI Wilayah Banten akan mengelola sendiri proses penukaran uang kertas untuk Lebaran tahun ini.


9 Langkah Penyesuaian Ini Membuat Anda Siap Beribadah Puasa

5 Mei 2017

Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
9 Langkah Penyesuaian Ini Membuat Anda Siap Beribadah Puasa

Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Lantas apa saja yang perlu kita persiapkan, agar tubuh siap menjalankan puasa?


Pemudik Diminta Tak Tergantung Jalan Tol Pantura

4 Mei 2017

Antrean ribuan kendaraan pemudik yang terjebak kemacetan di Jalan Pantura, Cirebon, Jawa Barat, 4 Juli 2016. ANTARA/M Agung Rajasa
Pemudik Diminta Tak Tergantung Jalan Tol Pantura

Arus mudik Lebaran tahun ini lebih leluasa bagi masyarakat
karena jalur selatan maupun utara dipastikan siap.


Persiapan Lebaran 2017, Jokowi Mulai Gelar Rapat Terbatas

3 April 2017

Kendaraan terjebak macet di exit Tol Pejagan - Brebes Timur, Jawa Tengah, 30 Juni 2016. Pada H-6 Lebaran, kendaraan pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah yang melintas meningkat dan diperkirakan puncak arus mudik pada H-3 dan H-4 Lebaran. ANTARA/Oky Lukmansyah
Persiapan Lebaran 2017, Jokowi Mulai Gelar Rapat Terbatas

Ada tiga hal yang menjadi sorotan presiden, yaitu pangan, transportasi, dan keamanan.


Menteri Enggartiasto Kendalikan Harga Sembako di Ritel Modern

3 April 2017

Menteri Perdagangan  Enggartiasto Lukita menjawab pertanyaan wartawan di Auditorium Kementerian  Perdagangan, 3 April 2017. TEMPO
Menteri Enggartiasto Kendalikan Harga Sembako di Ritel Modern

Kementerian Perdagangan saat ini telah bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengendalikan harga pangan pokok.


Tradisi Lebaran Ketupat di Pantai Sanur Berlangsung Meriah  

13 Juli 2016

Seorang warga Kampung Islam Wanasari menyiapkan ketupat dan hidangan lainnya saat Lebaran Ketupat di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, 13 Juli 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Tradisi Lebaran Ketupat di Pantai Sanur Berlangsung Meriah  

Ribuan warga Kampung Jawa, Denpasar merayakan Lebaran Ketupat di Pantai Sanur, Rabu sore, 13 Juli 2016.


Pawai Dokar Hias dan Lebaran Ketupat di Bangkalan

13 Juli 2016

Ilustrasi delman hias. Dok.Tempo/Zulkarnain
Pawai Dokar Hias dan Lebaran Ketupat di Bangkalan

Setiap tahun, tepat hari ke-7 lebaran Idul Fitri, warga di tiga desa: Jaddih, Parseh dan Bilaporah kompak menggelar pawai dokar hias keliling desa.