TEMPO.CO, Subang - Arus mudik Lebaran dari arah Jakarta menuju Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Bali memasuki H-6. Anehnya, jalur utama Pantai Utara (Pantura) itu masih relatif sepi. "Penurunannya sampai 70 persen," kata Kepala Polsek Ciasem Komisaris Sumanawadi saat ditemui Tempo di pos pengamanan Sukamandi, Sabtu, 11 Juli 2015.
Dia menggambarkan kondisi arus lalu-lintas di Pantura saat ini seperti hari-hari biasa saja. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, kata Sumanawadi, memasuki H-6 Lebaran, situasi arus mudik di Pantura padat dan ramai, bahkan diselingi kemacetan, terutama di pasar tumpah Sukamandi dan Ciasem."Sekarang, coba lihat, kan biasa-biasa saja. Malah lebih ramai oleh warga yang pergi-pulang ke pasar," kata dia, sambil menunjuk arah jalan yang tampak sepi.
Dampak dioperasikannya ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), menurut Sumanawadi, sangat besar terhadap kondisi arus mudik jalur Pantura. "Kendaraan pribadi dan bis-bis umum semua lebih memilih jalan Tol Cipali," kata dia.
Berdasarkan pemantauan Tempo, kondisi antara ruas jalan Tol Cipali memang sangat kontras. Di ruas jalur Tol TransJawa sepanjang 116,75 kilometer itu tampak ramai. Bahkan, di pintu gerbang utama Tol Cipali di Cikopo, arus kendaraan mengular hingga dua kilometer.
Sedangkan di Pantura, situasinya berbalik 180 derajat. Arus lalu lintas sangat lancar. Kendaraan roda empat bisa dipacu dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi pada saat arus mudik sejak puluhan tahun terakhir, sebelum Tol Cipali dioperasikan.
Yang agak meramaikan jalanan hanyalah para pemudik pengguna sepeda motor. Namun itu pun belum memasuki kondisi puncak. "Puncaknya mungkin baru akan terjadi Minggu, 12 Juli pagi," ujar Ajun Komisaris Ridwan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Subang.
NANANG SUTISNA