TEMPO.CO, Bondowoso - Penjelajah gunung api asal Tangerang, Aris Yanto, berhasil mendaki puncak Raung, Selasa, 7 Juli 2015. Dalam pencapaiannya ke puncak gunung yang saat ini dalam status siaga, Aris juga mendokumentasikan keadaan kaldera gunung yang berukuran dua kilometer dan sedalam 500 meter itu.
"Kawah Raung membara. Seluruh isi kawah hanya bara yang terlihat," kata Aris dihubungi Tempo, Jumat sore, 10 Juli 2015. Berdasarkan pengamatan Aris, di dasar kaldera terbentuk sungai lava yang terus mengalir. Aliran lava itu berasal dari lubang di sebelah lubang yang lama. "Ada lubang baru yang terbentuk," kata Aris. Dia mengatakan pendakian ke puncak Raung itu dilakukan itu untuk alasan keilmuan dan informasi.
Baca Juga:
"Saya berangkat pagi. Pendakian memakan waktu sekitar delapan jam," katanya. Aris hanya sehari saja berada di Gunung Raung. Dia mendokumentasikan keadaan kawah Raung itu pada sore hari. "Edisi buka puasa di bibir kawah," katanya.
"Setelah diketahui ada titik api berdasarkan pengamatan lewat satelite image, baru saya merencanakan untuk melakukan pendakian," kata Aris yang sudah belasan tahun melakukan penjelajahan gunung-gunung api di Indonesia dan dunia ini. Apa yang dinyatakan Aris itu seperti hendak membuktikan pernyataan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Aktivitas Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur, ini membuat sejumlah penerbangan dibatalkan. Seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, dibatalkan dengan alasan keamanan. Angin yang berembus ke timur membawa debu vulkanik dari Jawa Timur menyeberang ke Bali.
DAVID PRIYASIDHARTA