TEMPO.CO, Yogyakarta - Proses evakuasi korban runtuhan tebing karang di Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi tontonan warga sekitar. Subuh tadi, Kamis, 18 Juni 2015, warga mulai berduyun-duyun mendatangi lokasi. Kawasan pantai dipenuhi ratusan warga yang ingin melihat. Garis polisi dipasang untuk membatasi area yang dapat didatangi warga.
Sri Hartiti, warga Wonosari, Gunungkidul, mengatakan sengaja datang untuk melihat proses evakuasi. Bersama anak lelaki dan menantunya, ia datang menggunakan mobil. "Tadi habis sahur langsung ke sini. Anak saya yang ngajak," kata Sri Hartini. Ia mengatakan menempuh sekitar satu jam untuk tiba di Pantai Sadranan.
Kepala Kepolisian Resor Gunungkidul AKBP Hariyanto mengatakan, malam tadi proses evakuasi tertutup untuk umum. Hanya warga yang rumahnya di sekitar pantai yang diperbolehkan berada di lokasi. "Pagi ini memang banyak warga yang datang, kami mengimbau warga untuk tidak berada di sekitar tempat evakuasi dan jangan menghalangi akses jalan," kata Hariyanto.
Untuk mengantisipasi terganggunya evakuasi akibat banyaknya warga yang datang, kepolisian memasang barikade dan garis polisi. Hingga pagi tadi korban yang berhasil dievakuasi berjumlah enam orang, dua di antaranya selamat.
Proses identifikasi dari kepolisian baru mengenali satu korban meninggal atas nama Joko Susanto warga Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Sedangkan korban selamat atas Nama Kasiyem, 50 tahun, warga Bulu, Gunungkidul, Yogyakarta, dan Ahmad Taufik, 20 tahun, warga Magelang, Jawa Tengah.
Tebing karang di sisi barat Pantai Sadranan runtuh pada Rabu sore, 17 Juni 2015. Saat kejadian berlangsung banyak wisatawan yang berada di lokasi untuk melakukan padusan atau mandi besar sebelum puasa.
VENANTIA MELINDA