TEMPO.CO, Banda Aceh - Aparat kepolisian didukung oleh TNI masih mengintensifkan pengejaran terhadap kelompok bersenjata di wilayah Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Mereka diperkirakan masih berada di wilayah tersebut setelah terjadinya dua kali kontak tembak di sana.
“Pengejaran dilakukan tim gabungan polisi dan TNI. Jumlah personel (yang bergerak) sekitar 50-an orang,” kata Kepala Humas Kepolisian Daerah Aceh AKBP Teuku Saladin kepada Tempo, Ahad 24 Mei 2015.
Dalam pengejaran, terjadi dua kali kontak tembak dengan kelompok yang diduga pimpinan Din Minimi pada Ahad dinihari, 24 Mei 2015, dan Rabu, 20 Mei 2015. Dalam dua kali kejadian, sebanyak empat orang anggota kelompok itu tewas dan dua lainnya ditahan.
Menurut Saladin, personel yang mengejar kelompok tersebut ikut didukung oleh Kepolisian Sektor yang tersebar di wilayah Kabupaten Pidie. “Masyarakat juga sangat mendukung polisi dan TNI. Warga yang selalu melapor bila ada kelompok yang mencurigakan.”
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Aceh, Dermawan, mengatakan kelompok yang sedang diburu polisi di Kabupaten Pidie adalah gerakan kriminal yang tidak bertanggung jawab. “Masyarakat diharapkan tetap tenang, kelompok itu gerakan murni kriminal,” ujar Dermawan saat menjamu Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Banda Aceh, Kamis lalu.
Pemerintah Aceh, menurut Dermawan, mendukung langkah-langkah polisi dan TNI untuk menuntaskan kelompok bersenjata tersebut. Kasus kontak senjata di Aceh juga diharapkan tidak menjadi preseden buruk bagi daerah yang saat ini sedang membangun.
ADI WARSIDI