TEMPO.CO, Bengkulu - Jumat malam, 1 Mei 2015, rencananya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, akan menjalani proses rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap pencuri sarang walet. Namun reka ulang kejadian pada 2004 itu belum dilakukan.
Hanafi, pengacara yang semula disediakan Kepolisian Daerah Bengkulu untuk mendampingi Novel menjalani rekonstruksi, mengatakan Novel meminta penyidik Kepolisian untuk menunggu pengacara KPK yang akan didatangkan dari Jakarta. (Baca: Jokowi Minta Novel Tak Ditahan, Budi Waseso: Jangan Lebay!)
"Dia meminta untuk menunggu pengacaranya dari Jakarta," kata Hanafi saat ditemui usai bertemu dengan Tim Penyidik Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri dan Novel di ruang tunggu VIP Bandar Udara Fatmawati Kota Bengkulu sekitar pukul 23.35 WIB. (Baca: Jokowi Minta Novel Baswedan KPK Tak Ditahan)
Novel diduga terlibat kasus penganiayaan pencuri sarang burung walet pada 2004. Saat itu dia menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Resor Kota Bengkulu. Novel disebut menembak dan menyiksa empat pencuri itu. Salah satu di antaranya meninggal, lainnya luka berat.
Tim Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menangkap Novel di rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara Jumat 1 Mei 2015. Penyidik KPK yang kini berstatus tersangka kasus dugaan penganiayaan dibawa dengan mobil menuju Gedung Bareskrim, dini hari ini. (Baca: Jokowi Perintahkan Novel Tak Ditahan, Ini Kata Kapolri)
Hanafi sendiri datang ke bandara atas permintaan Polda Bengkulu untuk mendampingi Novel Baswedan. "Kami belum tahu pasti apakah rekonstruksi dilanjutkan malam ini, yang pasti Novel meminta untuk menunggu pengacaranya," ujarnya.
Sekitar pukul 19.45 wib Novel dan Tim Penyidik tiba di Bandara Fatmawati menggunakan pesawat nonkomersial milik Polri. Rombongan langsung disambut Kepala Polda Bengkulu Brigadir Jenderal M. Guhfron. Sekitar pukul 22.10 WIB, Hanafi datang ke bandara.
Puluhan polisi berjaga di sekitar bandara. Aparat kepolisian berjaga dan hilir mudik di sekitar ruang tunggu bandara. Mereka membawakan makanan kotak hingga durian untuk menjamu para tamu Polda Bengkulu yang ada di ruang VIP tersebut.
PHESI ESTER JULIKAWATI