TEMPO.CO , Bandung: Orang tua pendaki Taruna Hiking Club (THC) asal Bandung yang hilang setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal Kadek Andana berharap anaknya selamat dan segera ditemukan. Tiga pendaki asal Bandung hilang saat menaiki gunung Nayakanga dan Yalapik di wilayah Langtang, Nepal, Sabtu, 25 April 2015.
"Firasat aku, dia berada di wilayah aklimatisasi tempat terbuka di ketinggian 3400 mdpl, dan belum mencapai puncak. Jadi menurutnya asumsiku dia itu aman cuma terkurung aja jadi nggak bisa kembali ke kota," kata ibu Kadek, Lunda, kepada awak media di Sekretariat THC, Jalan Bukit Dago Utara II, Bandung, Rabu, 29 April 2015.
Menurut Lunda, Kadek mendaki beserta istrinya, Alma Parahita, 32 tahun, yang juga merupakan anggota THC. Mereka mendaki pegunungan Mount Everest melalui jalur Nepal dalam ekspedisi Nepal THC 2015. "Mereka baru aja nikah, pada tanggal 1 Maret 2015 kemarin," kata Lunda.
Mereka berdua beserta Jeroen Hehuwat, 39 tahun merupakan anggota THC yang lulus untuk mengikuti ekspedisi itu. "Dengan dukungan dari THC sebagai organisasi dia terpilih untuk berangkat," ujar Lunda.
Lunda berharap pemerintah kota Bandung ataupun Kementrian Luar Negeri RI segera melakukan pencarian menuju lokasi hilangnya Kadek beserta temannya. "Saya minta ada desakan dari pemerintah baik dari Kemenlu atau Wali Kota untuk memberikan bantuan ke titik lokasi anak saya berada," ujar Lunda.
Asa pun datang dari Ketua Dewan Pertimbangan THC Jimmy Ong, 57 tahun, yang menyatakan bentuk belasungkawa dan melakukan bantuan dengan mengirimkan tim Assesment THC menuju Langtang, Nepal. Tim dikirim untuk melakukan pencarian dan informasi di sana. "Pihak keluarga sudah mempercayakan kita, dalam hal ini untuk mengurus gimana-gimananya," kata Jimmy.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal pada Sabtu lalu, Akibatnya, sekitar 5.000 orang tewas.
AMINUDIN