TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal (Purnawirawan) Marciano Norman mengatakan, kecelakaan F16 di Pangkalan Udara Halim perdanakusuma Jakarta tidak pengaruhi persiapan Konfrensi Asia-Afrika (KAA). Menurut dia, kecelakaan itu sedang diteliti dan pada saatnya nanti akan diumumkan penyebabnya.
"Kebetulan momennya pas, tapi ini sebetunya tidak ada kaitannya dengan pengamanan. Mereka selalu melakukan latihan, dan kebetulan kemarin ada gangguan," kata dia di Bandung, Jumat, 17 April 2015.
Marciano meyakini, kecelakaan pesawat itu tidak akan mempengaruhi persepsi Indonesia menjelang perhelatan KAA. "Tidak. Ini kecelakaan. Memang tidak harus terjadi, tapi bisa saja terjadi (kecelakaan) itu," kata dia.
Menurut Marciano, sudah ada tim yang khusus meneliti soal kecelakaan F16 tersebut. "Pada saatnya akan diumumkan, dan menjadi bahan penjelasan Kepala Staf TNI AU pada presiden, maupun pada seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Marciano mengatakan, hingga saat ini tidak ada indikasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika ke-60. "Sampai sekarang tidak ada indikasi yang kuat bahwa Konfrensi Asia-Afika, peringatannya ke 60 ini akan mendapatkan hambatan, tidak ada. Saya rasa semua berjalan lancar," kata dia.
Pesawat tempur F-16 bernomor penerbangan TS-1643 milik TNI Angkatan Udara terbakar saat hendak take off sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu, 16 April 2015. Pesawat yang dipiloti Letnan Kolonel Penerbangan Firman Dwi Cahyono itu tergelincir kemudian terbakar dan bagian belakangnya gosong.
AHMAD FIKRI