TEMPO.CO, Bangkalan - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid mengatakan jenazah Siti Zaenab, terdakwa kasus pembunuhan majikannya, tidak dipulangkan ke kampung halamannya. Kabar ini membuat keluarga Zaenab di Desa Martajesah, Kecamatan Kota, Bangkalan, histeris.
Halimah, kakak Zaenab, langsung lemas sehingga harus dibopong ke kamar. Meski tidak dipulangkan, Nusron mengatakan jenazah Zaenab dikuburkan secara layak. Bahkan, Zaenab dikuburkan di kompleks pemakaman Baqi di Kota Madinah. Makam Baqi dikenal sebagai kompleks pemakaman para syuhada atau orang yang mati syahid. (Baca: Jokowi Sampaikan Belasungkawa Eksekusi Mati TKI Zaenab)
Sebelum dikebumikan, jenazah Zaenab lebih dulu disalatkan di Masjid Nabawi, Madinah, masjid kedua terbesar setelah Masjidil Haram di Mekah. Di Masjid Nabawi terdapat makam Nabi Muhammad, nabi terakhir umat Islam. "Insya Allah Zaenab saat ini bahagia karena bertetangga dengan Rasulullah," ujar Nusron.
Soal keterlambatan pemberitahuan eksekusi kepada keluarga, Direktur Perlindungan TKI Kementerian Luar Negeri Lalu Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya juga baru tahu soal eksekusi, Selasa sore, 14 April 2015. Setelah mendapat kabar, Iqbal mengaku tidak langsung mengabari keluarga karena dikhawatirkan keluarga syok.
"Kemarin kami langsung telepon keluarga, tapi hanya mengabarkan kami akan berkunjung," katanya. Menurut hukum internasional, kata Iqbal, eksekusi dilaksanakan tanpa pemberitahuan kepada negara asal terpidana memang tidak lazim. Namun menurut hukum Arab Saudi, eksekusi biasa dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Soal keterlambatan itu, kata Iqbal, pemerintah Indonesia sudah melayangkan nota protes. Bahkan, ujar Iqbal, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sendiri pada Selasa, 14 April 2015 juga tidak diberitahukan oleh pengadilan setempat atas pelaksanaan hukum qisas terhadap Zaenab.
Musibah yang menimpa Zaenab berawal pada 1999. Saat itu Zaenab sedang memasak air panas di dapur. Tiba-tiba istri majikannya datang menjambak rambut dan membenturkan kepala Zaenab. Karena terdesak, Zaenab meraba sekeliling dan menemukan sebilah pisau dapur yang lantas ditusukkan kepada majikannya itu.
MUSTHOFA BISRI