TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan meninjau kesiapan pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas di Jakarta.
Sekolah pertama yang dikunjunginya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 20, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. "Hari ini ada 2,8 juta anak yang akan mengikuti ujian. Ini cuma satu titik dan sudah cukup rapi," kata Anies, Senin, 13 April 2015.
Anies mengecek pembagian soal yang dilakukan oleh sejumlah guru dan pengawas di sekolah tersebut. Hari ini, seluruh siswa SMA dan SMK melaksanakan Ujian Nasional hari pertama.
Ujian Nasional digelar dengan dua cara yaitu berbasis komputer dan manual. Mata pelajaran yang diujikan hari ini yaitu Bahasa Indonesia.
Anies menjamin seluruh siswa dapat mengikuti ujian nasional meskipun tersangkut kasus hukum atau sedang sakit. "Jika ada halangan maka ada ujian susulan untuk siapapun yang sudah terdaftar tapi ada halangan," kata Anies. Jika anak sedang berpekara hukum, tim sekolah akan menyediakan soal ke lokasi tahanan.
Anies menyatakan belum mendapat laporan temuan kecurangan atau hambatan distribusi soal. Dari 556 sekolah se-Indonesia yang menjalani ujian nasional, sebagian menggelar ujian dengan sistem komputer.
Di Jakarta, hanya 2 persen sekolah yang melakukan ujian komputer. Sisanya melaksanakan ujian secara manual atau dengan lembar jawaban kertas.
"Hanya sekolah yang memiliki komputer yang cukup dan genset yang bisa menggelar ujian CBT (computer based test)," kata Anies.
Dengan sistem komputer, tes bisa dilakukan secara bergiliran atau sistem shift. "Bobot soal sama, tapi soalnya berbeda," kata Anies.
PUTRI ADITYOWATI