TEMPO.CO, Malang - Wali Kota Malang Mochammad Anton meminta masyarakat tak tergiur iming-iming umrah gratis maupun bekerja ke luar negeri dengan gaji besar. Sebab, pola rekrutmen Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tak sekadar menyerang secara ideologi, tetapi juga menjanjikan uang dalam jumlah tertentu.
"Warga Malang harus waspada, jangan mudah dibujuk pengaruh ISIS," ujar Anton, Senin, 30 Maret 2015.
Iming-iming pekerjaan ke luar negeri dengan gaji besar, kata Anton, disampaikan Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Singgamata. Mereka menjanjikan gaji sebesar US$ 500 per bulan bagi siapa saja yang mau diajak ke Timur Tengah.
Selain itu, mereka dijanjikan bakal difasilitasi rumah dan bonus besar. Sedangkan model umrah gratis, kata Anton, juga bakal memikat warga untuk bergabung bersama ISIS.
Hal ini senada seperti yang disampaikan Achmad Junaedi, salah satu tersangka pengikut ISIS yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Polri. Achmad mengaku kepada keluarganya di Desa Tangkilsari, Kecamatan Ampeldaging, mengikuti umrah gratis.
Junaedi bersama 19 orang dari sejumlah daerah di Jawa Timur berangkat mengikuti umrah gratis. Mereka kembali Desember 2015. Selain itu, pada pertengahan Maret lalu sekitar 200 orang yang dijanjikan umrah gratis sempat tinggal di Malang dan Batu menunggu keberangkatan. Mereka hanya membayar biaya administrasi Rp 150 ribu. Namun, sampai sekarang umrah gratis tersebut semakin tak jelas.
Untuk menangkap pengikut ISIS, Anton mengajak masyarakat untuk peduli dan memperhatikan lingkungannya. Masyarakat diimbau memantau orang asing atau orang baru di lingkungannya. Jika ada gerak-gerik yang mencurigakan, warga diharap berkoordinasi dengan ketua RW, ketua RT, lurah dan camat setempat.
Sedangkan seluruh lurah diminta mendata dan memantau warga yang tinggal di tempat kos-kosan maupun kontrak rumah agar para pendatang tersebut memberikan data pribadi dan asal mereka. Dengan demikian, seluruh warganya terdata dan dapat diketahui aktivitasnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga pengikut ISIS. Ketiganya, yakni Helmi Alamudin warga Kelurahan Karangbesuki, Abdul Halim asal Kelurahan Kasin, dan Achmad Junaedi tinggal di Kelurahan Bumiayu Kota Malang. Mereka disergap pada Rabu, 25 Maret di lokasi dan waktu berbeda.
EKO WIDIANTO