TEMPO.CO, Sukabumi - Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Jawa Barat, menggerebek tempat penyimpanan daging celeng yang sudah digiling dan kios penjual bakso mengandung daging celeng. Penggerebekan yang dilakukan pada Selasa malam, 24 Maret 2015 itu dilakukan di tiga tempat yakni di Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Citamiang.
Polisi mengamankan sekitar 70 kilogram daging celeng dan puluhan kilogram bakso. Selain itu, diamankan pula empat orang pelaku termasuk pemilik kios bakso untuk dimintai keterangan.
Kepala Polres Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Diki Budiman mengatakan penggerebekan dilakukan setelah mendapatkan informasi warga karena harga bakso dijual murah. Setelah dilakukan proses penyelidikan, polisi mengendus sejumlah tempat yang diduga dijadikan tempat peredaran bakso mengandung daging celeng.
"Hasil penyelidikan dari informasi warga, kemudian diproses. Ada sejumlah tempat yang kita gerebek. Daging yang kami sita diduga daging celeng. Kami juga menggandeng Dinas Peternakan untuk mengecek daging tersebut. Hasil pemeriksaan sementara memang merupakan daging celeng," kata Diki di Sukabumi, Rabu 25 Maret 2015.
Dari hasil penggerebekan, menurut Diki, polisi menyita sebanyak 70 kilogram daging celeng di Kelurahan Jagaraksa Kecamatan Baros milik SAM dan puluhan kilogram bakso milik AS di Jalan Limusnunggal Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum. "Dari keterangan, kios bakso di Kecamatan Cibeureum sudah berdagang selama enam bulan. Pasokan daging celengnya dua hari sekali. Satu kali datang sebanyak tujuh karung yang masing-masing beratnya 50 kilogram," terang Diki.
Sementara AS yang tercatat warga Kampung Babakan Bandung Kelurahan Naggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, mengaku baru sekitar enam bulan berjualan bakso. Dia menggiling daging celeng di tempat penggilingan daging di Pasar Pelita. "Kalau di tempat saya paling mencetak bakso saja," kata AS.
Sementara sejumlah warga di Jalan Limusnunggal mengaku resah dengan beredarnya bakso diduga mengandung daging celeng. Seperti dituturkan Ayi Solihat, 62 tahun, yang mengaku pernah satu kali mengonsumsi bakso di kios bakso milik pelaku. "Pernah satu kali makan baksonya. Rasanya emang agak kesat gitu. Saat itu saya tidak tahu jika baksonya mengandung daging celeng," kata Ayi.
Ayi menuturkan beberapa kali pernah melihat mobil yang mengantarkan karung ke kios bakso milik pelaku. Namun dia tak pernah tahu jika karung tersebut diduga merupakan daging celeng. "Biasanya malam hari ada yang mengantarkan karung itu. Kebetulan kan ruko penjual bakso itu tempatnya berada di seberang rumah saya," sebutnya.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengaku akan membentuk tim khusus untuk mengecek peredaran daging celeng di lapangan. Dia sudah memerintahkan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi segera turun ke lapangan. "Kami akan tindak lanjuti hasil temuan polisi soal peredaran daging celeng ini," tegas Muraz di Balai Kota Sukabumi.
Jika tim khusus nanti menemukan perdagangan daging celeng, Muraz mengaku akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke polisi. "Tindakan ini perlu dilakukan sebagai bentuk ketegasan agar tak ada lagi penjual bakso yang curang," pungkasnya.
DEDEN ABDUL AZIZ