Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lee Kuan Yew Pernah Curigai PKS, Kenapa?  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Warga membeli koran edisi khusus wafatnya mantan Perdana Menteri, Lee Kuan Yew, di Raffles Place, Singapura, 23 Maret 2015. Lee meninggal pada 23 Maret 2015 di Singapore General Hospital, karena radang paru-paru. Nicky Loh/Bloomberg via Getty Images
Warga membeli koran edisi khusus wafatnya mantan Perdana Menteri, Lee Kuan Yew, di Raffles Place, Singapura, 23 Maret 2015. Lee meninggal pada 23 Maret 2015 di Singapore General Hospital, karena radang paru-paru. Nicky Loh/Bloomberg via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, pernah memiliki kecurigaan dengan Partai Keadilan Sejahtera. Kecurigaan itu dilatari oleh persepsi publik yang menilai PKS sebagai partai yang membawa semangat eksklusifitas beragama.

"Ada kesan yang ia tangkap dari persepsi publik ketika itu," ujar mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, usai mendatangi Kedutaan Besar Singapura untuk menyatakan belasungkawa atas kepergian Lee, Selasa, 24 Maret 2015.

Namun, menurut Hidayat, kecurigaan itu disampaikan Lee dengan cara yang sangat diplomatis. Lee sama sekali tidak menyinggung langsung topik masalah dengan cara yang vulgar. Momen pertemuan Lee dengan Hidayat pada 2009 itu Lee gunakan untuk menggali rasa ingin tahunya.

"Saat itu Lee bertanya bagaimana masa depan Indonesia dan Asia Tenggara jika PKS kelak memenangi pemilu di Indonesia," ujar Hidayat mengenang ucapan Lee.

Hidayat mengaku sangat tersanjung dengan kepedulian Lee terhadap partai yang pernah ia pimpin. Kepada Lee, Hidayat mengatakan kecurigaan terhadap PKS sebagai partai eksklusif yang anti demokrasi dan anti toleran bukanlah garis politik PKS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang Anda takutkan tidak pernah ada. Buktinya, kemenangan yang kami peroleh di Jakarta dan Halmerah Selatan pada 2009 tidaklah serta merta melahirkan produk-produk kebijakan yang eksklusif," kata Hidayat Yng juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.

Bahkan, semasa menjabat sebagai Ketua MPR, Hidayat mengaku tidak pernah membawa agenda terselubung yang bertujuan membelokkan dasar negara. "Justru sayalah yang mendorong program sosialisasi pilar bernegara jauh sebelum Taufik Kiemas (almarhum, Ketua MPR 2009-2014)," ujarnya.

Hidayat mengaku senang dengan gaya diplomasi Lee ketika itu. Menurut dia, Lee merupakan tokoh yang menerapkan diplomasi langsung. "Beliau berani bertemu dengan orang lain. Dengan cara itu beliau bisa menyaring gosip dan informasi yang terbaik dalam membuat kebijakan," katanya.

RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Faisal Basri Wafat, Jokowi: Beliau Koreksi Kebijakan Pemerintah yang Kurang Baik

2 hari lalu

Faisal Basri saat diwawancara oleh sejumlah wartawan di Jakarta, 2000. Faisal Basri tidak hanya dikenal karena profesinya sebagai akademisi, tetapi juga aktivis yang menyalurkan buah pemikirannya ke berbagai kanal, seperti blog, media sosial, dan forum-forum diskusi. Dia juga beberapa kali memenuhi undangan seminar dan siniar atau podcast, salah satunya Bocor Alus Politik (BAP) Tempo. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago
Faisal Basri Wafat, Jokowi: Beliau Koreksi Kebijakan Pemerintah yang Kurang Baik

Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri wafat pada Kamis dini hari, 5 September 2024.


Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

3 hari lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

Faisal Basri pernah mengkritik proyek kereta cepat Whoosh dan menyebutnya baru bisa balik modal setelah 139 tahun beroperasi.


Cerita Adik Faisal Basri soal Rencana Kateterisasi Jantung Pagi Ini: Tapi Ternyata Subuh Sudah Tidak Ada

3 hari lalu

Adik Faisal Basri, Ramdan Malik, saat memberikan keterangan soal wafat saudara kandungnya pada Kamis, 5 September 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Cerita Adik Faisal Basri soal Rencana Kateterisasi Jantung Pagi Ini: Tapi Ternyata Subuh Sudah Tidak Ada

Ramdan Malik menceritakan rencana tindakan kateterisasi yang akan dijalankan pada jantung kakaknya, Faisal Basri, pada pagi hari ini.


Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

3 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

Tak hanya aktif di X , Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Simak puisi terakhirnya berikut ini.


Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

3 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

Wafatnya Faisal Basri meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga, tapi dari sejumlah tokoh di Indonesia.


Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

3 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

Ekonom dan politikus senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, wafat pada hari ini. Seperti apa profil dan rekam jejaknya?


Begini Respons Anies Menanggapi Opsi Ditinggal PKS di Pilkada Jakarta

31 hari lalu

Anies Baswedan bercengkarama dengan masyarakat saat Car Free Day, di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024. Anies dan istrinya sempat menyapa warga hingga berfoto bersama warga saat CFD. TEMPO/Ilham Baliandra
Begini Respons Anies Menanggapi Opsi Ditinggal PKS di Pilkada Jakarta

Anies percaya partai politik tetap mendengarkan keinginan warga Jakarta dalam perhelatan Pilkada Jakarta


Prosesi Pemakaman Hamzah Haz Akan Dilaksanakan Secara Militer, Dipimpin Hadi Tjahjanto

46 hari lalu

Lokasi pemakaman Hamzah Has di yayasan Al-Ikhlas, Cisarua. Tampak beberapa penggali kubur sedang mempersiapkan liang lahat di Desa Jogjogan, Kabupaten Bogor. Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Prosesi Pemakaman Hamzah Haz Akan Dilaksanakan Secara Militer, Dipimpin Hadi Tjahjanto

Wakil Presiden ke 9 Republik Indonesia, Hamzah Haz tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.


Tidak Dimakamkan di Makam Pahlawan, Ini Wasiat Hamzah Haz pada Keluarga

46 hari lalu

Presiden Jokowi tiba di rumah duka Hamzah Haz di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Mhd Rio Alpin Pulungan
Tidak Dimakamkan di Makam Pahlawan, Ini Wasiat Hamzah Haz pada Keluarga

Hamzah Haz meninggal Rabu pagi, 24 Juli 2024, pukul 09.30 WIB di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 84 tahun.


AHY hingga JK Melayat ke Kediaman Mendiang Hamzah Haz

46 hari lalu

Mantan Wakil Presiden, Hamzah Haz, seusai menjenguk mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron di Rumah Tahanan (Rutan) KPK, Jakarta, Kamis, 2 April 2015. DOK.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
AHY hingga JK Melayat ke Kediaman Mendiang Hamzah Haz

Sejumlah tokoh nasional juga hadir melayat ke rumah duka Hamzah Haz. Di antara mereka adalah Presiden Jokowi, Boediono, dan Jusuf Kalla.