Ventje dan Mubarok enggan menyebutkan nama elite yang berupaya menggalang dukungan ini. "Biasanya orang yang paling vokal berkomentar bahwa harus SBY yang menjadi ketua umum," kata Mubarok. Menurut dia, elite ini ingin mengamankan posisi di partai. "Yang namanya Sengkuni kan selalu ada di partai mana pun."
Menurut seorang pejabat teras di Demokrat, upaya pengarahan berawal dari rapat harian pengurus pusat di kantor Demokrat, Jakarta, pada Januari lalu. Rapat ini dipimpin Ketua Harian Demokrat Sjariefuddin Hasan. SBY berhalangan hadir. Dalam rapat itu ada usul agar SBY dipilih secara aklamasi. "Usulan ini diakomodasi Sjarief Hasan," ujar dia.
Sjariefuddin membantah pernah mengakomodasi usul mempersiapkan Yudhoyono terpilih secara aklamasi. "Tak ada itu," ujar Sjariefuddin. Ia mengatakan upaya pengarahan tak mungkin bisa dilakukan pengurus pusat. "Bagaimana caranya kami kondisikan agar aklamasi?" ujar mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah itu.
Sejumlah pengurus partai di daerah mengeluhkan upaya aklamasi dini. Beberapa ketua cabang Demokrat di Jawa Tengah dan Bali sempat membahas persoalan ini dalam pertemuan informal di sebuah pusat belanja di Jakarta, Januari lalu. "Mereka bilang, elite-elite mengarahkan agar aklamasi memilih SBY," kata seorang yang hadir dalam pertemuan itu.
Arahan tersebut disampaikan para elite saat konsolidasi dan temu kader di daerah masing-masing. Pada kader juga diminta memberikan dukungan dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai. Hal itu dibantah Ketua Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip. Ia menyatakan tak ada paksaan terhadap 35 ketua cabang Demokrat Jawa Tengah untuk meneken surat dukungan. "Dukungan ini atas inisiatif mereka," kata Sukawi. Menurut dia, seluruh kader Demokrat di Jawa Tengah sepakat memberikan dukungan lantaran menganggap SBY sebagai pemersatu partai.
Persoalan dukungan tak disinggung dalam pertemuan SBY-Ventje. Menurut Ventje, ia hanya meminta SBY agar kongres berjalan demokratis, dengan membuka kesempatan kader lain menjadi ketua umum tanpa ada rekayasa aklamasi. SBY setuju. "Saya setuju, tapi jangan sampai ada pihak lain yang mencampuri urusan Demokrat," kata Yudhoyono, ditirukan Ventje.
Menurut Ventje, dalam pertemuan, SBY tak menyatakan siap untuk kembali memimpin Demokrat. Namun ajakan turun gunung yang dilontarkan SBY punya makna sendiri bagi Ventje. "Saya bisa ambil kesimpulan, beliau masih punya keinginan, tapi tak keberatan kongres berlangsung demokratis."
PRIHANDOKO