TEMPO.CO, Probolinggo - Kepala Subdivisi Regional Bulog Probolinggo Said Faishal Assegaf mengatakan pendistribusian beras untuk rakyat miskin (raskin) di pelosok Kabupaten Probolinggo ada yang dilakukan dengan kuda. "Adanya di pelosok Tengger di Kecamatan Sukapura," kata Faishal, Sabtu, 21 Maret 2015.
Sejumlah titik pendistribusian yang susah dijangkau oleh kendaraan bermotor akan dijangkau dengan kuda. "Kalau sepeda motor tidak bisa, ya dengan kuda," ujar Faishal.
Dia menyebut pembagian beras miskin di balai desa. Dari balai desa di kawasan Tengger, warga sasaran raskin ada yang tinggal agak jauh dari balai desa. "Kepada warga yang terpencil ini, raskin akan diangkut dengan kuda," ucapnya.
Data Subdivre Bulog Probolinggo menyebutkan ada sekitar 26 ton raskin untuk Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Jika di Tengger ada sejumlah titik yang harus dijangkau dengan kuda, berbeda dengan pendistribusian di Pulau Gili Ketapang yang masuk Kecamatan Sumberasih. "Pendistribusian raskin di Gili Ketapang menggunakan perahu," katanya.
Dalam data yang sama juga menyebutkan ada sekitar 12 ton raskin yang didistribusikan di Kecamatan Sumberasih, termasuk di Pulau Gili Ketapang. Sedangkan untuk seluruh Kabupaten Probolinggo, raskin yang didistribusikan sebanyak 2.870 ton.
"Untuk bulan Januari dan Februari sudah," ujarnya. Adapun raskin untuk bulan ini masih dalam proses.
Faishal menuturkan raskin Bulog itu layak konsumsi. Dia membantah ihwal raskin yang didistribusikan tidak layak konsumsi. "Beras Bulog memang bukan beras segar. Tapi memang untuk disimpan di gudang dalam waktu lama. Itu bukan berarti tidak layak konsumsi," ucapnya.
DAVID PRIYASIDHARTA