Polisi memperkirakan waktu kematian Tari antara Selasa, 10 Maret 2015, pukul 11.00 WIB, hingga Rabu, 12 Maret 2015, pukul 02.00 WIB dini hari. Namun, hasil penelusuran Tempo menunjukkan waktu kematian Tari pada Rabu, 11 Maret 2015 antara 01.00 hingga 02.00 WIB dini hari.
Dugaan waktu kematian itu muncul berdasarkan kesaksian Munade, tetangga korban. Sebelum korban ditemukan tewas, Munade mengaku mendengar keributan. “Ribut-ribut terjadi pukul setengah dua. Tapi saya tidak mendengar lagi, karena hari itu hujan deras,” katanya.
Lagi pula, kata Munade, ia juga enggan mengusut kehebohan tersebut karena kehidupan Tari memang akrab dengan huru hara. “Soalnya, saat menerima telepon pun ia suka ribut. Jadi kami tidak heran kalau ada keributan di rumah itu,” kata Munade, pria berusia 46 tahun.
Hingga Kamis, 12 Maret 2015, tim penyelidik Kepolisian sudah memeriksa enam saksi, mulai dari paman korban, para jiran, hingga rekan-rekan korban. Menurut Andi Yul, beberapa titik terang sudah ditemukan, tinggal menghubungkan titik-titik itu dengan alat bukti yang mendukung analisa penyidik.
Dia mengakui, ada sejumlah barang korban yang hilang, namun demikian polisi masih belum mau mengungkap motif persis pembunuhan janda cantik tersebut. “Motor jenis Mio milik korban hilang, beserta dua telepon selular korban,” kata Andi.
Meski demikian, tim anti kejahatan dan kekerasan tengah memburu seorang pria yang diketahui meninggalkan Kota Pontianak pada Kamis, 12 Maret 2015. Menurut Andi Yul, pria ini menjadi saksi mahkota di balik kematian Tari Arizona.
ASHEANTY PAHLEVI | BC