TEMPO.CO, Jambi - Kementerian Sosial RI meminta Pemerintah Provinsi Jambi serius dalam membina warga suku Rimba agar kasus kematian akibat kekurangan ketersediaan pangan dan air bersih tidak terulang kembali. Sebab, mereka masih tercatat sebagai warga negara Indonesia.
"Kita berharap Pemerintah Provinsi Jambi dan jajarannya serius dan memberi perhatian lebih dalam upaya pembinaan terhadap warga orang rimba. Kejadian kematian 11 orang orang rimba beberapa bulan terakhir, merupakan tamparan bagi pemerintah," kata Direktur Pemberdayaan Komunitas adat Terpencil Kasubdit Kerja Sama Kelembagaan Kementerian Sosial RI, Laode Taufik Nuryadin, kepada wartawan di Jambi, Jumat, 6 Maret 2015.
Menurut Taufik, Kementerian Sosial RI akan serius membina komunitas adat dan adat terpencil. Pemerintahan Joko Widodo sudah nyatakan komit untuk member perhatian kepada warga masyarakat kecil dan marginal. Ini sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 186 tahun 2014, tentang pemberdayaan sosial terhadap masyarakatvterpencol dan marginal.
Menanggapi itu, pejabat Bappeda Provinsi Jambi, Hambali, mengatakan Gubernur Jambi Hasan Basri telah mengintruksikan pembinaan pembinaan suku terasing dan terpencil men jadi prioritas utama.
Manager Progam Penberdayaan Masyarakat Komunitas Konservasi indonesia Warsi, Robert Ritonga, menyebutkan perlu perhatian serius dan harus melibatkan semua pihak untuk dapat melakukan pembinaan terhadap warga suku rimba.
Kehidupan irang rimba sangat tergantung dengan kawasan hutan. Namun kondisi hutan sebagai rumah orang rimba di Jambi kian nenyusut akibat pembukaan lahan untuk kawasa perkebunan sawit dan hutan tanaman industri. "Luas hutan lindung di Jambi sekarang hanya menyisahkan sekuar satu juta hektare, disinilah orang rimba yang berjumlah sekitar 3.859 jiwa menggantungkan hidup. Semenetara luas lahan untuk perusahaan hutan tanaman industri mencapai 1,1 juta hektare," ujar Robert.
Kondisi kian menyusutnya kawasan hutan di Jambi menyebabkan orang rimba mengalami kekurangan ketersedian pangan dan air bersih, akhirnya kurun waktu sekitar enam bulan terakhir sebanyak 11 warga suku Rimba meninggal.
Menurut Robert, warga suku Rimba mencari makan di kawasan hutan seperti umbi-umbian ikan dan hewan buruannya.
SYAIPUL BAKHORI