TEMPO.CO , SURABAYA:- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur masih menyisakan tiga jenazah utuh dan delapan potongan tubuh korban Air Asia QZ8501, padahal operasi pokok Basarnas resmi ditutup sejak Selasa, 3 Maret 2015. "Tiga jenazah utuh dan satu potongan tubuh ada di Rumah Sakit Bhayangkara, dan tujuh potongan tubuh masih ada di Mabes Polri (Markas Kepolisian Republik Indonesia) untuk analisa DNA (deoxyribose nucleic acid), " kata ketua tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono, Jum at, 6 Maret 2015.
Menurut Budiyono, hari Jumat hingga Ahad mendatang operasi DVI dan posko crisis center libur panjang, dan sejak hari Senin mendatang, operasi DVI dan posko crisis center itu akan dibuka lagi karena masih ada 11 jenazah tubuh utuh dan potongan tubuh korban Air Asia yang belum teridentifikasi. “ Senin kami operasi lagi seperti biasa, “ kata dia.
Hari Senin itu, kata dia, tim DVI Polda Jawa Timur akan mengidentifikasi lagi empat jenazah yang sudah ada di Rumah Sakit Bhayangkara sejak beberapa waktu lalu, sambil menunggu data DNA yang dikirim oleh Mabes Polri. “ Jadi, kami lebih banyak menunggu saat ini, “ kata dia.
Adapun pencarian DNA terakhir korban, dilakukan pada Sabtu lalu oleh tim ante mortem, ia berharap DNA itu bisa cocok dengan data DNA keempat jenazah yang masih di simpan di Kontainer pendingin milik DVI. “Semoga minggu depan sudah bisa teridentifikasi semuanya, “ kata dia.
Di sisi yang lain, muncul dugaan bahwa keempat jenazah yang sudah lama ada di Rumah Sakit Bhayangkara itu bukan termasuk pada korban Air Asia yang diduga jatuh di Selat Karimata Kalimantan Tengah. “Keputusan dugaan itu pun akan diputuskan minggu depan,” kata dia.
Budiyono menambahkan, total jenazah yang sudah diterima oleh Tim DVI Polda Jawa Timur berjumlah 111 tubuh utuh dan potongan tubuh, termasuk non-human atau monyet. Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 100 jenazah, dengan rincian 96 merupakan korban Air Asia, 1 monyet, dan 3 potongan tubuh korban Air Asia.
Sisanya, ada empat jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara, berupa tiga jenazah utuh dan satu potongan tubuh. Sementara tujuh tulang yang baru ditemukan itu masih dianalisa di Mabes Polri.
MOHAMMAD SYARRAFAH