Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan Indonesia masih membutuhkan kapal patroli, alat-alat pengintaian dan alat-alat pertahanan lainnya untuk menjaga keamanan dan mendukung pelaksanaan patroli terkoordinasi di Selat Malaka. Karena itu, pemerintah masih membuka peluang bagi negara-negara luar, seperti Amerika, Jepang ataupun Cina untuk memberikan bantuan. "Dari pihak luar, silakan memberi bantuan, tetapi bantuan teknis saja," ujar Juwono usai membuka Dialog Keamanan III Indonesia-Amerika Serikat, Selasa (2/8) di Jakarta. Dia menegaskan, pihak luar selain ketiga negara yang berada di perairan Selat Malaka, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia, tidak boleh masuk dan ikut menangani keamanan Selat Malaka. Mengenai bantuan teknis yang bisa diberikan negara-negara asing lainnya, Juwono tidak bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut. "Detailnya oleh Menlu saja setelah kembali dari Batam," ujarnya. Menurut Juwono, ketiga negara di Selat Malaka hanya ingin menerima bantuan yang dapat mencerminkan kedaulatan ketiga negara itu. Sedangkan untuk mengatur keamanan Selat Malaka supaya terhindar dari tindakan perompakan dan perampokan, dilakukan oleh salah satu dari ketiga negara tersebut secara bersama. sunariah
Iklan
