TEMPO.CO, Jakarta - Tayangan dari televisi seukuran koper di pojok ruangan khusus wartawan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi pemicu riuh pada Rabu siang, 18 Februari 2015. Sebabnya, dari televisi itu, tersiar secara langsung pernyataan Presiden Joko Widodo menunjuk Johan Budi Sapto Prabowo sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK.
Seperti menyaksikan tim sepak bola kesayangan mencetak gol, wartawan berteriak girang merayakan keputusan Jokowi. Johan memang dekat dengan wartawan. Pria kelahiran Mojokerto, 29 Januari 1966, itu merupakan lulusan Indonesia Memanggil angkatan pertama.
Pada awalnya, dia bekerja di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
KPK hingga mencapai posisi direktur. Pada 2006, Johan diangkat sebagai juru bicara. Dia lantas menjadi Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK tiga tahun setelahnya.Sejak menjadi juru bicara, Johan menyabet berbagai penghargaan.
Misalnya, Praktisi Terbaik dalam bidang hubungan masyarakat oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Public Relation Network. Johan juga pernah mendapat penghargaan The Golden Speaker dari Rakyat Merdeka Group.
Johan pernah ikut seleksi calon pimpinan KPK. Tapi, niatnya pada 2011 itu kandas karena dia gagal lolos seleksi. Penyebabnya, Johan disebut-sebut pernah bertemu bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin terkait kasus korupsi Wisma Atlet.
Padahal pertemuan itu, menurut Johan, tak sengaja, hanya sebentar, dan tidak membahas kasus. Sebelum masuk KPK, Johan adalah wartawan Tempo.Ia adalah lulusan Jurusan Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia pada 1993.
MUHAMAD RIZKI