TEMPO.CO, Jakarta - Sampah yang menggunung di Kota Cirebon mulai dibersihkan. Sampah itu diangkut setelah Pemerintah Kota Cirebon menyatakan gaji para pegawai negeri sipil akan dibayar pada Jumat, 6 Februari 2015.
Berdasarkan pantauan Tempo, sampah di beberapa titik kota sudah mulai diangkut. Salah satunya di Jalan Kesambi.
Menggunakan backhoe, petugas kebersihan memindahkan sampah ke truk pengangkut sampah. Namun, hingga sore ini, belum seluruh tumpukan sampah terangkut. Sampah masih terlihat di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sukalila.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon Taufan Bharata menjelaskan, sampah di Kota Cirebon sudah berhari-hari tak diangkut. Karena itu, dibutuhkan kerja keras untuk mengangkut semuanya.
Pemerintah untuk sementara membayar petugas kebersihan dengan dana talangan. "Namun jumlah dana terbatas, sehingga tak semua sampah di TPS bisa terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Taufan.
Pada Januari 2015, Taufan menggadaikan surat keputusan pengangkatannya sebagai kepala dinas untuk membiayai kegiatan operasional pengangkutan sampah, terutama untuk membeli bahan bakar minyak kendaraan pengangkut sampah. Namun, karena duit gadai itu tidak mencukupi, sejak Ahad, 1 Februari lalu, sampah tidak lagi bisa terangkut.
Kota Cirebon memiliki 23 TPS. Dalam sehari, sampah yang harus diangkut sebanyak 680 meter kubik. Dalam sepekan, Dinas Kebersihan membutuhkan biaya operasional Rp 50-56 juta. "Dana tersebut digunakan untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA Kopiluhur di Kecamatan Harjamukti," kata Taufan.
Wakil Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis memastikan gaji ribuan pegawai negeri sipil dan honorer di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon cair pada Jumat, 6 Februari 2015.
IVANSYAH