TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mendesak pembentukan komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Hasto mengatakan mempunyai sejumlah alat bukti yang menunjukkan bahwa ketua komisi antirasuah itu benar melakukan manuver politik dengan meminta PDIP memasangkannya menjadi calon wakil presiden bersama Joko Widodo. (Baca: Tanpa Izin Mega, Hasto Kristiyanto Serang KPK )
"Ada bukti foto saat salah satu pertemuan antara saya dengan Abraham," kata Hasto saat konferensi pers dengan wartawan di apartemen The Capital Residence, Kamis, 22 Januari 2015.
Namun, Hasto menolak memperlihatkan foto itu. Selain itu, kata Hasto, ada pula rekaman kamera pengawas di tempat pertemuannya dengan Abraham yaitu di salah satu ruangan di The Capital Residence, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Baca: Hasto Sebut Abraham Sadap Komunikasi Soal Cawapres )
"Ada gambar saat beliau masuk ke ruangan, namun tak ada gambar saat pertemuan," kata Hasto.
Tak hanya itu, Hasto siap menyerang Abraham dengan sejumlah saksi. Antara lain adalah Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono. Hendro ikut dalam salah satu pertemuan membahas kemungkinan Abraham menjadi cawapres.
"Ada juga seorang menteri Kabinet Kerja yang ikut dalam pertemuan itu. Namun, namanya tak bisa saya sebutkan karena sedang menjabat," kata Hasto.
Awal pertemuan itu, kata Hasto terjadi pada awal Februari 2014, diinisiasi seseorang berinisial D yang dekat dengan Abraham. "Sejak itu D sering bertemu kami untuk melobi agar Abraham bisa ikut proses pencalonan wapres," kata Hasto.
INDRI MAULIDAR
Berita lain
WhatsApp di Komputer, Begini Cara Install-nya
Whatsapp Bisa Diakses dari Komputer
Pindai Laser 3D Periksa Pondok 'Pembunuh Vampir'
Pengguna Whatsapp Capai 700 Juta