TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, berencana membangun monumen peringatan tragedi kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar mengatakan monumen tersebut nantinya dinamakan Monumen Keselamatan Penerbangan.
"Kami berdiskusi dengan pihak-pihak terkait tentang rencana pembangunan monumen di Kotawaringin Barat. Tujuannya untuk memfasilitasi tempat doa dan tabur bunga para keluarga korban Air Asia," kata Ujang dalam pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca: Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris.)
Selain untuk keluarga korban, monumen tersebut juga bertujuan menjadi tempat berkumpulnya para pemangku kepentingan penerbangan untuk membahas keselamatan transportasi penerbangan.
"Harapannya, tiap tahun kumpul bersama keluarga korban di monumen, berdoa, tabur bunga. Sekaligus kupas bersama apakah sarasehan, makan bersama, untuk membicarakan keselamatan penerbangan," ujar Ujang. (Baca: Hampir Sebulan, 53 Korban Air Asia Ditemukan.)
Menurut dia, pendanaan pembangunan monumen keselamatan penerbangan tersebut akan disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Selain itu, rencananya dihimpun juga pendanaan dari partisipasi para pemilik maskapai.
"Berapa pun luasnya akan kami bangun, bergantung pada kontribusi teman-teman maskapai. Ini bentuk kepedulian kami kepada keluarga korban dan dunia penerbangan," ujarnya. (Baca: Panglima Moeldoko: Pencari Air Asia Naik Pangkat.)
Hingga hari ke-24 ini, tim gabungan Badan SAR Nasional telah menemukan total 53 jenazah diduga korban kecelakaan Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Pesawat tersebut membawa 155 penumpang dan 7 awak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
ROSALINA
Baca juga:
Tewas Latihan Menwa, Tangan Mayat Piky Kebiruan
Cara Aman Menerbangkan Drone
8 Eks Kapolri: Beri Bantuan Hukum ke Budi Gunawan
KPK Siap Hadapi Praperadilan Budi Gunawan