TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan Arief setuju dengan langkah pemerintah membenahi struktur pasar untuk menekan harga mengimbangi kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Membenahi struktur pasar dengan menghitung dan mengubah sistem logistik," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Januari 2015.
Menurut dia, kenaikan harga BBM pada November 2014 tidak banyak berpengaruh pada perubahan harga bahan kebutuhan pokok. Justru sebagian komoditas tetap naik karena berkurangnya pasokan. Langkah pemerintah yang akan memperbaiki struktur pasar ditunggu daerah untuk menekan fluktuasi harga.
Karena untuk meminta Asosiasi Angkutan Darat (Organda) menyesuaikan tarif, kata Ferry, itu sulit, padahal tarif transportasi merupakan salah satu komponen yang bisa mempengaruhi harga.
Salah satu kebijakan yang ditunggu adalan penataan pola logistik dengan mewajibkan pengiriman barang dari produsen masuk satu wilayah harus melewati pasar induk. Ferry mencontohkan DKI yang mewajibkan pasokan bahan kebutuhan dari luar wilayahnya hanya boleh masuk lewat Pasar Induk Kramatjati untuk memudahkan pemantauan harga dan pasokan barang.
Sebelumnya Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Jawa Barat Dedeh T Widarsih mengatakan, memilih menunggu kepastian penurunan harga BBM, setelah itu baru membuka diri berbicara dengan pemerintah daerah soal revisi tarif angkutan. "Kalau sudah final, kalau masih perkiraan, nanti saja, bikin repot," ujarnya.
AHMAD FIKRI