TEMPO.CO , Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M. Nasser, punya cerita di balik pemilihan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI oleh Presiden Joko Widodo. Nasser mengklaim bahwa pemilihan Budi sesuai prosedur karena dia adalah satu dari lima jenderal bintang tiga yang diajukan Kompolnas ke Presiden Joko Widodo. "Sudah benar," kata dia kepada Tempo, Ahad, 11 Januari 2015.
Menurut Nasser, Kompolnas mengajukan lima kandidat Kapolri kepada Presiden Joko Widodo berdasarkan keputusan rapat di Kantor Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Kamis, 8 Januari 2015, Menteri Tedjo Edhie Purdijanto yang merupakan Ketua Kompolnas memimpin rapat yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB hingga 11.00 WIB itu. (Baca: Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK)
Baca Juga:
Nasser yang ikut dalam rapat itu mengatakan awalnya Kompolnas membawa sembilan nama perwira tinggi polisi calon pengganti Jenderal Sutarman. Namun akhirnya diseleksi hingga tersisa lima kandidat, termasuk Budi Gunawan. |
Menurut Nasser rapat tersebut berjalan alot karena semua anggota Kompolnas punya pendapat berbeda. Sebagai contoh jagoan calon Kapolri baru pilihan Nasser berbeda dengan pilihan Adrianus Meliala, anggota Kompolnas lainnya. "Tapi kami tak sampai ambil voting, cukup beradu argumen dan data," tuturnya.