TEMPO.CO, Kupang - Seorang nelayan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Syamsul Kader, 47 tahun, dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpanginya diterjang gelombang. "Sampai sekarang, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian," kata Wakil Bupati Lembata Viktor Mado Watun kepada Tempo, Kamis, 8 Januari 2015.
Menurut Viktor, Syamsul mencari ikan di perairan Lembata bersama seorang temannya. Keduanya menggunakan perahu berbeda. Tiba-tiba, gelombang yang tinggi menerjang. Akibatnya, perahu Syamsul terbalik. Syamsul pun tenggelam. "Kami menduga korban tidak bisa berenang, sehingga hilang terseret gelombang," ujarnya.
Syamsul sempat dicari temannya yang hendak pulang. Namun temannya itu hanya menemuka perahu milik Syamsul yang terombang-ambing di laut. "Temannya melaporkan hilangnya korban,” tutur Viktor. Viktor menjelaskan, hingga kini, keluarga Syamsul bersama sejumlah nelayan dan sebuah tim pencari masih berupaya menemukannya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan perusahaan pelayaran dan nelayan Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai gelombang tinggi setinggi 2-3 meter yang melanda wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.
YOHANES SEO
Topik terhangat:
Air Asia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut
Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak
Kutipan Utuh Fatwa Boleh Interupsi Khotbah Ngawur
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?