TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional tengah menelusuri rekam jejak lima jenderal bintang tiga calon pengganti Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman. Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrahman, menyatakan instansinya tidak dapat menentukan calon yang layak dipilih Presiden Joko Widodo.
"Kompolnas tidak mau berpolitik dengan berpihak terhadap salah satu calon," kata Hamidah saat dihubungi, Rabu, 7 Januari 2015. Menurut Hamidah, tugas Kompolnas hanya memberikan rekomendasi. "Finalisasi tetap di tangan presiden." (Baca juga: Cari Calon Kapolri, Kompolnas Pelajari 5 Jenderal)
Kolega Hamidah, Edi Saputra Hasibuan, mengeluarkan pernyataan senada. Kompolnas, kata dia, cuma memaparkan kelebihan dan kekurangan masing-masing calon kepada presiden. "Kami hanya memberikan saran dan pertimbangan dalam pemilihan Kapolri," katanya. (Baca juga: Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri)
Namun, sampai saat ini, Edi mengatakan, Presiden Jokowi belum meminta rekomendasi calon Kapolri ke Kompolnas. Kompolnas masih menunggu sinyal dari Jokowi. "Kalau Presiden minta, kami akan segera menyerahkan datanya," ucap Edi.
Lima jenderal bintang tiga calon Kapolri itu yakni Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Prayitno, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suhardi Aulius, serta Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno. (Baca juga: Masuk Bursa Kapolri, Badrodin Haiti Takut Ge-Er)
Di antara mereka, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menyatakan Budi Gunawan paling berpeluang menjadi Kapolri. "Karena dia dekat dengan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi," ujar Neta. Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Megawati yang saat itu menjabat presiden.
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Cari Air Asia, Rusia Ungkit Insiden Sukhoi
Aksi Messi Ini Munculkan Isu Kepindahan ke Chelsea
Pengedar 800 Kilogram Sabu Diincar oleh 7 Negara