TEMPO.CO, Ponorogo - Keluarga Yuni Indah, 24 tahun, seorang penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014, rutin menggelar doa bersama. Mereka berharap agar tenaga kerja wanita asal Dusun Sumberagung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Setiap malam, setelah salat magrib atau isya kami bersama beberapa warga berdoa di sini untuk keselamatan Yuni," kata Surati, 35 tahun, kakak kandung Yuni Indah, saat ditemui di rumahnya, Selasa, 6 Januari 2015. (Baca berita terkait: Penumpang Air Asia Berhak Dapat Asuransi)
Hingga hari kesembilan pascatragedi Air Asia QZ8501, dia meyakini adiknya masih selamat. Sebab, identitas seluruh korban pesawat yang berangkat dari Surabaya menuju ke Singapura belum berhasil diidentifikasi. Karena itu, Surati tidak mau berandai-andai tentang pemberian premi asurasi bagi adiknya.
Nyadimin, 42 tahun, paman Yuni, mengatakan sesuai informasi yang diterima oleh keluarga seluruh asuransi akan ditanggung pihak maskapai PT Indonesia Air Asia. Namun dia tidak bersedia membahas hal tersebut. "Jenazahnya saja belum ditemukan. Mudah-mudahan Yuni masih selamat," kata dia. (Baca: Hitungan Klaim Asuransi Korban Air Asia Menurut OJK)
Nyadimin mengatakan anak keempat pasangan suami-istri Jemiran-Moinem itu berangkat dari Ponorogo ke Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, pada Sabtu malam, 27 Desember 2014. Perempuan lajang itu hendak balik ke Singapura naik Air Asia QZ8501 untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Sebelumnya Yuni mudik ke Ponorogo untuk menikmati masa cuti selama sebulan. Menurut Nyadimin, sejak bekerja di Singapura selama empat tahun, Yuni baru sekali itu pulang ke Ponorogo. "Anaknya juga sering kirim uang ke orang tuanya," ujarnya. (Simak pula: Identitas 21 Jasad Korban Air Asia Segera Ditentukan)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku
Ulama Malaysia Haramkan Yoga dan Kopi Luwak
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat