TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Disaster Victim Identification (DVI) Nasional Brigadir Jenderal Polisi dokter Arthur Tampi mengatakan pihaknya telah memastikan identitas empat jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
"Empat jenazah itu atas nama Shiane Josal, Tony Linaksita, Lim Yan Koen, dan Yongki Jou," kata Arthur dalam jumpa pers di Posko Crisis Center, Senin, 5 Januari 2015. (Baca: Tragedi Air Asia, 41 Korban Jemaat dari Satu Gereja)
Menurut Arthur, Shiane Josal adalah wanita berusia 45 tahun yang beralamat di Makassar. Jenazah dengan kode BOO5 itu teridentifikasi berdasarkan data primer sampel DNA yang diperoleh dari bapak dan ibunya.
Data sekunder berupa informasi bahwa Shiane mengenakan kaus hitam dan celana jins biru gelap pun cocok dengan kondisi jenazah itu. "Dari dua data tersebut, maka label jenazah BOO5 tidak terbantahkan atas nama Shiane Josal," kata Arthur.
Adapun jenazah Tony Linaksita yang diberi kode BO22 teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan sidik jari yang identik antara data antemortem dan postmortem. Selain itu, jenazah Tony dipastikan lewat kecocokan data sekunder medis yang menunjukkan bahwa jenazah itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia 42 tahun, sesuai dengan profil Tony. Jenazah ini juga dipastikan atas nama Tony dari rekaman CCTV di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. (Baca: Jenazah Korban Asia dan Kisah Tukang Pel)
"Dari dua data tersebut, maka label jenazah BO22 tidak terbantahkan atas nama Tony Linaksita," kata Arthur.
Sedangkan jenazah Lim Yan Koen yang diberi kode BO21 teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan data primer odontologi yang identik antara data antemortem dan postmortem. Data medisnya pun menunjukkan bahwa jenazah itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia 61 tahun, cocok dengan identitas Lim. Hasil identifikasi itu diperkuat dengan penemuan properti yang melekat pada badannya, yakni kartu tanda penduduk beralamat di Surabaya, Jawa Timur, dan surat izin mengemudi atas nama yang bersangkutan.
"Dari dua data tersebut, maka label jenazah BO21 tidak terbantahkan atas nama Lim Yan Koen," katanya. (Baca: 9 Alumni dan 1 Siswa SMA Alberrtus Korban Air Asia)
Adapun jenazah Yongki Jou yang diberi kode BO29 teridentifikasi lewat kecocokan data primer sidik jari yang identik antara data antemortem dan postmortem. Selain itu, data sekunder dari pemeriksaan medis menunjukkan bahwa jenazah berjenis kelamin laki-laki dan berusia 23 tahun, cocok dengan identitas Yongki.
"Dari dua data tersebut, maka label jenazah BO29 tidak terbantahkan atas nama Yongki Jou," kata Arthur.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Awi Setiyono mengatakan hingga hari kesembilan pencarian ini, sudah ada 13 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Beberapa di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga, lainnya akan segera diserahkan. "Saat ini juga kami serahkan," katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terpopuler:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Munas Islah Golkar, Agus Gumiwang Menolak Maju
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Johan Budi Mundur Sebagai Juru Bicara KPK