TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memaparkan alasan Presiden Joko Widodo hingga saat ini belum mau berkomentar soal kasus penembakan di Enarotali, Paniai, Papua. Jokowi sedang menunggu laporan dan data dari sejumlah tim yang melakukan penyelidikan ke tempat kejadian.
"Pada dasarnya presiden memang meminta untuk pengusutan tuntas," kata Andi, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca: Komnas HAM: Anggota TNI Penembak Warga Paniai)
Menurut Andi, presiden sudah memberikan instruksi pada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjatno melakukan pengusutan ke Paniai. Kemenkopolhukam sudah menggelar dua kali rapat koordinasi dengan tim gabungan dari Kepolisian, TNI dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Tim gabungan ini sudah memberikan laporan sebelum terbang ke Papua. Rencananya tim ini akan kembali pekan depan dan langsung melapor ke Jokowi. (Baca: Penembakan Paniai Diselesaikan Secara Adat )
Jokowi sendiri, menurut Andi, akan menerima laporan dari tim independen yaitu Sinode Papua yang berkunjung ke Jakarta pekan ini. "Kami akan temui," kata Andi.
Selain itu, Jokowi telah menerima informasi langsung dari para relawan dari Papua kemarin sore. Relawan melaporkan seluruh situasi dan temuan soal kasus Paniai.
"Kami membuka diri untuk menerima hasil temuan oleh seluruh tim yang ada, tak hanya tim resmi dari pemerintah," kata Andi.
Menurut Andi, Jokowi masih menahan diri untuk mengambil sikap dan kebijakan, termasuk soal dugaan kelompok separatis dalam peristiwa tersebut.
Seluruh data dari tim-tim akan jadi dasar kebijakan untuk menghentikan atau mengurangi kekerasan di Papua.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terpopuler:
Rupiah Jeblok, SBY Bela Jokowi
Rabu Sore, Rupiah Jadi Mata Uang Terkuat di Asia
Rupiah Jeblok, SBY Curhat di Twitter