TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menghentikan proses evakuasi terhadap korban longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. "Akibat hujan dan kondisi cuaca yang tidak mendukung, operasi pencarian korban dihentikan," kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara BNPB, lewat pesan singkatnya, Senin, 15 Desember 2014.
Hingga sore ini, tim gabungan baru menemukan 51 korban tewas. Jumlah itu bertambah 12 orang dibanding sehari sebelumnya. Korban yang berhasil teridentifikasi telah diambil oleh keluarganya masing-masing untuk dikebumikan. "Dari 51 korban, 45 sudah teridentifikasi, enam belum bisa," ujarnya. (Baca: Bantuan Melimpah, Wabup Banjarnegara Kewalahan)
Menurut rencana, proses evakuasi akan kembali dilanjutkan esok hari dengan melibatkan 2.000 personel gabungan. Tim juga akan membersihkan ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan yang tertutup material longsoran tanah dengan menggunakan peralatan berat. "Saat ini kondisinya belum bisa dilalui," tuturnya.
Musibah longsor terjadi Jumat sore lalu di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Longsoran tanah menimbun 35 rumah, satu masjid, dan saluran sungai sepanjang 1 kilometer. Peristiwa itu juga merusak sawah seluar 8 hektare dan 5 hektare kebun palawija. Selain itu, 5 ekor sapi, 30 ekor kambing, serta 500 ekor ayam dan itik mati.
Berdasarkan rekonstruksi pemetaan, kata Sutopo, daerah yang dilanda longsor mencapai 17 hektare. Luncuran longsor dari mahkota longsor hingga titik akhir panjangnya sekitar 1,2 kilometer. Material itu meluncur kurang dari lima menit dan menimbun 43 rumah. "Kajian mengenai kerugian dan kerusakan longsor sedang disusun." (Baca: Kolam Raksasa Pada Sumber Longsor Banjarnegara)
RIKY FERDIANTO
Baca juga:
Gugatan Ditolak, Untag Banding atas Unair
Heboh Miss World 2014, Siapa Juaranya?
15 Daerah Dapat Transmigrasi Award 2014
Nadia Mulya: Buka Kasus Century!