TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter-nya menyebut fenomena longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, mirip dengan yang terjadi di Ciwidey dan Karanganyar.
"Bukit longsor menghantam dusun," cuit Sutopo, Sabtu malam, 13 Desember 2014. (Baca: Hari Ini, Pengunjung Longsor Banjarnegara Diatur)
Sutopo pun mengatakan jalan di Desa Slatri ke Pagarpelah tertutup longsor. Jalan dalam kondisi retak dan potensi longsor masih tinggi. Menurut Sutopo, petugas perlu mengecek sisi bukit lain untuk melihat kemungkinan adanya retakan di punggung bukit yang dapat memicu longsor susulan.
Bencana longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Jumat, 12 Desember 2014, sekitar pukul 17.30 WIB. (Baca: Ini Tiga Penyebab Bencana Tanah Longsor)
BNPB menyatakan pencarian serta penyelamatan korban longsor di Dusun Jemblung masih berlangsung. Sampai pukul 06.30 WIB hari ini, jumlah korban tewas mencapai 20 jiwa. Sebanyak empat dari 20 korban jiwa belum dapat diidentifikasi. Selain itu, 11 orang mengalami luka berat dan empat lainnya luka ringan.
Baca Juga:
Petugas masih mencari 88 korban yang diduga tertimbun longsoran. Sutopo menuturkan korban jiwa bukan hanya berasal dari Karangkobar. Sebanyak lima korban merupakan warga Kecamatan Pejawaran. Saat ini 577 orang mengungsi di sepuluh titik.
Sebanyak 200 pengungsi berasal dari Dusun Jemblung, sementara selebihnya merupakan penduduk sekitarnya. Pencarian hari ini dilakukan dengan sepuluh alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum.
MARIA YUNIAR | NURIMAN JAYABUANA
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Ini 10 Cuitan yang Paling Banyak Di-Retweet