TEMPO.CO, Sidoarjo - Perabotan dan berkas-berkas di Balai Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, terpaksa dievakuasi karena terendam air lumpur Lapindo yang meluber melalui tanggul titik 73 B. Tanggul ini jebol sejak pekan lalu dan belum diperbaiki. Lumpur juga menggenangi permukiman warga di sekitar balai desa.
"Kami evakuasi perabotan dan berkasnya ke Desa Kalitengah," kata seorang staf kantor Desa Kedungbendo, Alifaturrosyidah, Selasa, 9 Desember 2014. (Simak berita sebelumnya: Tanggul Lumpur Lapindo di Kedungbendo Jebol)
Rencana mengevakuasi barang-barang tersebut ke tempat lain, kata dia, sudah cukup lama, tapi tak kunjung direalisasikan. Sebab, perangkat desa khawatir pelayanan terhadap warga Kedungbendo terganggu. Namun, karena makin terancam oleh lumpur, akhirnya balai desa tersebut dikosongkan. "Baru hari ini bisa terealisasi pindah ke tempat lain. Selain itu, karena tempatnya juga baru dapat," katanya.
Menurut Alifa, Balai Desa Kedungbendo tidak mungkin ditempati lagi karena air bercampur lumpur mulai menggenangi lantai. Dia khawatir balai desa yang terletak di sebelah utara tanggul jebol itu kian tenggelam. "Balai desa ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Kami akan layani kebutuhan dan keperluan warga Kedungbendo di Balai Desa Kalitengah," ujarnya. (Baca: Tanggul Lapindo Jebol, Dua Desa Terancam Tergenang)
Menurut Alif, tak mungkin juga melayani warga di tempat lama karena semua warga Kedungbendo sudah mengungsi sejak kampungnya tergenang air lumpur. Sebelumnya, warga sempat berupaya menahan tanggul jebol itu hanya menggunakan anyaman bambu, tapi tak berhasil. "Airnya terus mengalir, kemungkinan akan tambah deras jika tidak ditangani segera sampai tuntas," katanya.
Dari pantauan Tempo, pemindahan perabotan dan peralatan balai desa diangkut dengan truk. Truk pengangkut itu pun harus bolak-balik karena barang-barang yang dipindahkan lumayan banyak. Pemindahan itu bak berkejaran dengan air lumpur yang telah memasuki ruang-ruang di balai desa.
Bahkan lumpur di ruangan Kepala Desa Kedungbendo sudah setinggi lutut. Volume air di kolam penampungan lumpur makin tak terbendung karena hujan deras berkali-kali mengguyur wilayah Sidoarjo. (Baca juga: Tanggul Lumpur Lapindo Jebol, BPLS Sulit Perbaiki)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Simak Berita Terpopuler:
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Ruhut Ungkap Agenda di Balik Pertemuan Jokowi-SBY