TEMPO.CO, Bangkalan - Wakil Kepala Kepolisian Resor Bangkalan Komisaris Yanuar Herlambang mengatakan intelijen polisi belum menemukan adanya potensi rusuh setelah penangkapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan, Fuad Amin. Namun polisi tetap meningkatkan penjagaan melalui masing-masing kepolisian sektor. "Patroli rutin tetap kita gelar, pagi, siang, sore dan malam," kata Yanuar, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca juga: Fuad Amin Ditangkap KPK, Ini Motif Suapnya)
Sebelumnya, warga Bangkalan khawatir pendukung Fuad, bekas Bupati Bangkalan dua periode, mengamuk. Sebab, walaupun sudah tidak menjadi orang nomor satu, Fuad masih memiliki pengaruh kuat di Bangkalan. "Kami khawatir pendukung Fuad berbuat rusuh," kata Jauhari, warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah. (Baca juga: Fuad Amin Ditangkap, Warga Cemas Bangkalan Rusuh)
Setelah tak menjabat bupati, Fuad terpilih menjadi anggota DPRD dalam pemilu legislatif pada April lalu. Politikus Partai Gerindra itu akhirnya diangkat menjadi Ketua DPRD Bangkalan. "Sekarang setelah Fuad ditangkap KPK, kami khawatir para pendukungnya akan berbuat rusuh," ujar Jauhari.
Fuad dan dua orang lainnya ditangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan di rumahnya di Bangkalan. Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, barang bukti penangkapan tersebut adalah uang Rp 700 juta.
MUSTHOFA BISRI
Berita lain:
Tip PT Sritek Bayar Listrik dan BBM Murah
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Hari Ini, Gubernur FPI Blusukan di Ciliwung