TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga salah seorang calon ketua umum Partai Golkar, Agung Laksono, menyebut Nurdin Halid seperti diktator asal Italia, Niccolo Machiavelli. Menurut dia, rekaman suara Nurdin membuktikan adanya rekayasa dalam Munas Golkar di Bali.
"Itu salah satu bukti bahwa rekayasa memang terjadi di Munas Golkar. Akhirnya bisa ketahuan, suaranya Nurdin Halid. Ia mengatakan licik-licik juga boleh, Niccolo Machiavelli. Memalukan, menjijikan," kata Agung setelah bertemu pinisepuh Partai Golkar di Matraman, Selasa, 2 Desember 2014.
Baca Juga:
Agung berkukuh tidak mengakui Ical sebagai Ketua Umum Golkar meskipun terpilih secara aklamasi dalam munas di Bali. Menurut dia, munas di Bali inkonstitusional dan penuh rekayasa.
Kubu Agung akan tetap melaksanakan munas tandingan di Jakarta pada Januari 2015 mendatang. Seperti yang dikemukakan oleh Wakil Sekjen Partai Golkar Leo Nababan, munas di Jakarta dilangsungkan pada 10 hingga 12 Januari 2015.
Dalam Munas Golkar di Bali, terungkap adanya rekaman suara Nurdin Halid yang sedang memimpin rapat untuk membahas skenario pemenangan Aburizal Bakrie secara aklamasi. Rekaman itu beredar di antara peserta munas. Dalam rekaman itu, Nurdin menceritakan pengalaman Munas PSSI di Bali dan menjadi dasar skenario pemenangan Ical dalam munas Golkar Bali.
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
JK: Golkar Bisa Pecah Lagi