TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin menolak pemecatan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Dalam rapat pleno, Presidium Penyelamat Partai Golkar bentukan Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono mengambil alih kepengurusan sekaligus memecat Aburizal. (Baca juga: Menkopolhukam Bantah Larang Munas Golkar di Bali)
"Tidak sah juga pemecatannya," katanya di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 27 November 2014. (Baca juga: Pengamat: JK Tarik Golkar ke Pemerintah)
Mengenai dukungan terhadap Ical, Nurul tidak menjelaskan secara gamblang. Yang jelas, ia tetap berdiri sesuai fatsun partai. (Baca juga: Fadel Tarik Ucapan 'Pemerintah Intervensi Golkar'.) "Siapa pun yang menjadi ketua umum, saya akan berada di situ. Kalau sekarang ARB ketua umum, saya ada di situ," ujarnya. (Baca juga: Ical Vs Presidium Golkar: Siapa Bakal Menang?)
Menurut Nurul, konflik internal yang terjadi wajar dalam politik. Bisa jadi, menurut dia, konflik sengaja diciptakan untuk membuat para anggota partai semakin solid. Meski demikian, ia berharap para senior Golkar sadar partai tersebut sedang diadu domba.
Nurul mengatakan pelaksanaan musyawarah nasional akan tetap berlangsung pada 30 November nanti. "Kami mengikuti perintah AD/ART dan rapimnas di Yogyakarta waktu lalu," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita lainnya:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Boy Sadikin Diusulkan Jadi Pendamping Ahok
Jokowi: Siapa Bilang Melawan Menteri ke DPR