TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Partai Golongan Karya Muladi mengatakan para perusuh di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar akan dipanggil ke DPP. Dia mengaku belum tahu apakah ada sanksi bagi mereka. Namun Mahkamah siap menampung aspirasi para perusuh jika tidak puas dengan DPP.
"Jadi, itu urusan DPP, yakni ketua umum dan para pimpinan yang lain. Mereka akan menentukan prosedur yang sah. Jika ada yang tidak puas dengan keputusan DPP, bisa mengacu ke Mahkamah Partai," kata Muladi saat konferensi pers di Bakrie Tower, Selasa, 25 November 2014. (Baca: 3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical)
Baca Juga:
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menyesalkan adanya bentrok tersebut. Seharusnya, pihak-pihak yang idenya berseberangan bisa menyelesaikan masalah dengan dialog. "Saya menyesalkan di era demokrasi ada pihak yang ingin memaksakan kehendak dan melakukan kekerasan," ujarnya saat konferensi pers yang sama.
Aburizal menyebut perbuatan anarkistis itu tak dibenarkan. "Kami mengajak semua pihak berhenti melakukan tindakan kekerasan. Saya pikir kita perlu mempererat tali silaturahmi, bertukar pikiran, untuk kemajuan Golkar," tuturnya.
Sebelumnya, dua kelompok massa yang berpakaian Angkatan Muda Pemuda Golkar saling serang di kantor DPP Golkar. Keributan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Kerusuhan bermula saat lima puluhan massa yang berpakaian AMPG datang ke kantor DPP Golkar. Mereka datang dengan barisan rapi. Sampai di halaman parkir, massa yang datang langsung membentuk barisan. Tiba-tiba, massa AMPG lainnya yang lebih dulu berada di DPP Golkar merangsek maju dan menyerang pasukan yang baru datang. (Baca: Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham)
Awalnya, aksi yang terjadi hanya saling dorong. Namun berubah anarkistis ketika salah satu orang dari massa yang sudah berdiam di DPP menendang dan memukul massa yang baru datang. "Siapa yang suruh kau datang," ujarnya.
Lalu, baku hantam oleh dua kubu tak terelakkan. Sekitar sepuluh menit, massa yang baru datang dipaksa lari keluar halaman kantor DPP.
MUHAMAD RIZKI | IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Operasi Diam-diam Susi Pantau Illegal Fishing
Pemerintah Korsel Ancam Penjarakan Penjual Tongsis
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok
Polling Tokoh TIME, Peringkat Jokowi di 7 Besar
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham