Sukses Risma Menutup Dolly
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakin penutupan kawasan lokalisasi Dolly tak akan mundur. Ia malah berencana mempercepat penutupan tersebut. "Tak akan mundur,” katanya seusai bertemu dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di kantor Kementerian, Senin, 2 Juni 2014.
Meski banyak yang menentang, Risma mengatakan, upaya menutup tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut lantaran ingin mengangkat warga di sana. Menurut dia, mereka yang menjadi pekerja seks komersial di sana hidup tertindas. "Mereka sehari melayani 10-15 laki-laki, tapi cuma dapat uang sekitar Rp 55 ribu. Mereka punya banyak utang," ujarnya.(Baca: Massa Pro-Penutupan Dolly Datangi Wali Kota Risma)
Belum lagi dampak prositusi tersebut kepada anak-anak di sana. Risma mengatakan Lokalisasi Dolly yang bercampur dengan lingkungan penduduk membuat anak-anak terbiasa melihat hubungan suami-istri. Bahkan ada anak kelas III sekolah dasar yang sudah melakukan hubungan badan dengan temannya dan disaksikan oleh temannya yang lain. "Di sana yang seperti itu sudah biasa," ujarnya. (Baca: Warga Gang Dolly Persoalkan Kompensasi Penutupan)
Lokalisasi Dolly akhirnya ditutup pada 19 Juni lalu. Setelah ditutup, lokasi dibangun sentra kerajinan, kawasan bermain anak-anak, sentra pedagang kaki lima, dan sekolah.
NUR ALFIYAH
Selanjutnya: Tantangan Ahok Soal Lokalisasi Kali Jodo