TEMPO.CO, Solo - Suasana di sekitar Pasar Nusukan, Solo, mencekam akibat kedatangan ratusan orang yang diduga pendekar silat, Selasa dinihari, 18 November 2014. Mereka melakukan razia serta merusak sejumlah kios di pasar tersebut.
Para pendekar itu juga menyerang warung Internet (warnet) Avatar yang berada di dekat pasar. Sejumlah perangkat komputer serta sepeda motor yang terparkir di depan warnet itu dirusak. Mereka pun menganiaya beberapa pengguna warnet.
Warga yang merasa terusik berupaya menyerang massa tersebut. Namun polisi menjaga ketat lokasi perkara agar dua kelompok itu tidak saling serang. Polisi juga beberapa kali melontarkan gas air mata untuk memecah kerumunan massa.
Seorang pedagang di Pasar Nusukan, Wahyudi, mengatakan isu penyerangan sudah dia dengar sejak kemarin malam. “Tapi tidak mengira kalau yang diserang malah pasar,” katanya.
Menurut Wahyudi, kedatangan massa tersebut merupakan buntut insiden perusakan terhadap markas Barisan Muda Indonesia (BMI) pada Senin siang. Para anggota BMI membalas aksi itu dengan melempari mobil yang tengah mengangkut para pesilat. Polisi berhasil menggiring para pesilat keluar dari lokasi perkara. Meski demikian, bentrokan sporadis tetap terjadi di beberapa lokasi.
Menurut informasi yang diterima Tempo, para pesilat tersebut berasal dari luar Kota Solo. Mereka berkumpul di sekitar Alun-alun Selatan Keraton Surakarta sebelum menyerang. Akibat bentrokan tersebut, enam orang terluka. Lima di antaranya menderita luka bacok. Belum diketahui dari pihak mana mereka berasal. Para korban luka tersebut dirawat di Rumah Sakit Brayat Minulya.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Jadi Menteri Jokowi, Mengapa Susi Lapor Mega?
Jokowi Jadi Koki, Benarkah Australia Menghina?
Harga Premium Kini Rp 8.500, Solar Rp 7.500