TEMPO.CO, Surakarta - Pertamina Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta telah menyiapkan langkah mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah berencana menaikkan harga BBM, November ini. (Pemerintah Menyatakan Hati-hati Naikkan Harga BBM)
“Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi panic buying,” kata Manajer Pemasaran Pertamina DIY dan Surakarta Freddy Anwar di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 13 November 2014. (Jusuf Kalla Memuji Menteri Susi Ihwal Subsidi BBM)
Dia meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi lebih lama. Jika biasanya beroperasi sampai pukul 22.00, kini diminta melayani masyarakat hingga tengah malam atau bahkan hingga pagi keesokan harinya. “Agar masyarakat punya waktu lebih panjang untuk membeli BBM. Dan dapat mengurangi antrean di SPBU,” ujar Freddy. (Alasan Politikus Gerindra Dukung Kenaikan Harga BBM)
Pertamina juga memperpanjang operasional depo Pertamina di wilayah DIY. Depo yang biasanya tutup pukul 18.00, diperpanjang operasionalnya hingga dini hari. “Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, kepolisian, dan Hiswana Migas agar penyaluran BBM berlangsung lancar,” katanya.
Ia meminta masyarakat tidak panik menyikapi rencana kenaikan BBM bersubsidi. Masyarakat diimbau tidak membeli secara berlebihan, sebab pasokan bensin masih mencukupi. “Saat ini suplai dari Cilacap ke depo di Boyolali masih aman, normal, dan tidak ada pembatasan pembelian oleh masyarakat,” ucapnya.
Dia mengatakan konsumsi premium rata-rata di Surakarta sebesar 2 ribu kiloliter dan solar 900 kiloliter per hari. Sedangkan stok untuk premium mencapai 8 ribu kiloliter dan Solar sebanyak 12 ribu kiloliter.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta Suwardi Hartono Putro mengatakan telah meminta bantuan kepolisian untuk mengamankan SPBU. “Saat ini sudah ada patroli rutin di SPBU. Patroli dilakukan sejak Rabu,” katanya. Pengamanan di SPBU akan dilakukan jika terjadi antrean pembelian.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Di Kawalmenteri.org, Menteri Puan Direspons Negatif
Daftar Kekerasan FPI di Lima Provinsi
Susi Paling Disukai Netizen di Situs Kawalmenteri
MUI Setuju Pengosongan Kolom Agama di KTP