TEMPO.CO , Tasikmalaya: Guru ngaji di Tasikmalaya yang mengaku menyodomi 27 anak, Asep Kamaludin, 25 tahun, merupakan korban sodomi ketika masih anak-anak. "Kasus sekarang, kata polisi, pelaku juga mengaku pernah disodomi saat masih anak-anak," kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya, Suniawati Kartini, Ahad, 9 November 2014.
Sebelumnya, Asep Kamaludin mengaku telah menyodomi 27 anak di Kampung Nagrog, Desa Padasuka, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Asep kini ditahan di Kepolisian Resor Tasikmalaya. (Baca juga: Guru Ngaji Ini Sodomi 27 Murid SD di Tasikmalaya)
Suniawati mengatakan pihaknya melakukan terapi terhadap korban sodomi Asep. Upaya terapi ini merupakan kerja sama P2TP2A dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Suniawati menambahkan, terapi penting dilakukan untuk mencegah korban menjadi pelaku di masa datang. Menurut dia, banyak kasus pelaku sodomi ternyata pernah menjadi korban hal serupa saat masih anak-anak.
Terapi dianggap selesai, kata Suniawati, saat kondisi psikis korban sudah memperlihatkan kondisi normal. Beberapa ciri kondisi mulai normal, menurut dia, korban sudah tak lagi murung, dan bisa tidur nyenyak seperti biasa.
Sekretaris I Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Yane Sriwigantini, menambahkan kasus ini perlu ditangani secara serius. "Bukan hanya proses hukum, tapi upaya pemulihan korban harus serius," kata dia.
CANDRA NUGRAHA
Berita lain:
Belanja Alutsista Indonesia ke AS Rp 3 Triliun
Besok, Jokowi - Presiden Cina Bahas Poros Maritim
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta